Belajar untuk mencintai orang lain adalah sebuah kekuatan besar yang ada dalam diri seseorang, apalagi dengan ketulusan dan kedewasaan, kadang orang yang dapat merasakan mereka sedang dicintai itu tahu, mana yang hanya mencintai dan mana yang serius untuk mencintai.
Suatu ketika ada seseorang yang sudah lama tidak merasakan cinta, lebih tepatnya dicintai, orang itu hanya mampu untuk mencintai, tapi dia tidak pernah mendapatkan hal serupa seperti apa yang dia lakukan kepada orang yang dia cintai, hanya sebatas sebuah harapan kosong yang sebenarnya dia tahu bahwa harapan itu tidak benar benar ada untuk dirinya, tapi orang itu tidak pernah menyerah, hanya pergi, mencari seseorang yang bisa menampung harapannya.
Harapan dia sebenarnya simple, mencintai dengan tulus dan dicintai dengan tulus, diberikan kasih sayang dan memberikan kasih sayang. Jika dibilang dia tidak pernah merasakan apa itu dicintai, dia akan menjawab "Aku pernah dicintai, namun pada akhirnya aku di khianati". Kata di khianati sendiri berarti bahwa dia pernah mencintai dengan tulus tapi pada akhirnya dia tidak lagi dicintai, bukan nya dia menyerah untuk mencoba mencintai lagi, tapi dia hanya pergi karena kecewa, ketulusan nya telah di bohongi.
Dan kemudian orang itu berfikir, "apa yang salah dari diriku ? apa aku tidak bisa mendapatkan orang yang tepat, yang bisa mencintai ku dengan tulus, aku hanya ingin dia tahu bahwa aku benar benar mencintai dia", namun setelah kejadian itu, orang itu mencoba untuk mencintai, dengan hanya bermodalkan harapan yang simple namun tulus, dia mencari harapan itu, waktu terus berjalan hingga pada akhirnya dia menemukan satu cahaya harapan yang juga memberikan signalnya.
Seperti halnya Signal yang dapat menghilang, harapan itu kembali redup, signal itu seakan akan membohongi dirinya, signal itu seakan akan bukan untuk dirinya, bukan untuk harapannya, signal itu hanya sebuah tempat peristirahatan harapannya, yang hanya singgah sebentar di selimuti keceriaan, dia kecewa, menangis, dan kembali bertanya "Dia bukan memberikan itu kepadaku, dia hanya menyiarkan signalnya agar aku tahu bahwa ia tidak dicintai, dia tidak ingin mencintai, hanya ingin dicintai, dia hanya ingin orang tahu bahwa 'akulah orang yang pantas dicintai bukan kalian',".
Sejak saat itu, orang itu lelah mencari tempat untuk menaruh harapannya, pada akhirnya dia hanya mampu melihat jutaan pasangan dengan hanya tersenyum ketika mereka bahagia, dan terkadang orang itu berkata di dalam hatinya "beruntung mereka, yang mampu memberikan harapan kepadanya dan mereka mampu membangun bersama, dengan keceriaan, kenyamanan, dan saling mencintainya".
Orang itu pernah berkata kepada ku,
~ Kenapa aku tidak mampu untuk memberikan harapan ku ?
~ Aku hanya ingin seperti mereka, mencintai dan dicintai, bergandengan, tersenyum, tertawa bersama, membaca buku bersama, menonton sebuah film, melihat orang yang kucintai mengandung buah hati ku dengan senyuman dan kesabaran, melihat anak anak ku dewasa, dan mati dengan cinta yang masih ada di hatiku.
~ Apa aku diciptakan tuhan bukan untuk dicintai ?
~ Apa tuhan menciptakan ku hanya untuk mencintai ?
~ Atau sudah putuskah tali perjodohan ku ?
~ Aku hanya ingin, satu orang yang mampu mencintaiku dengan tulus, yang selalu bisa aku pandang, dan bisa aku jaga ia sampai aku benar benar suci untuknya.
5HUT ketiga tahun !!
Hai hutters :) kali ini gue mau cerita pengalaman selama tiga tahun, mulai dari pertama kali pembuatan blog ini sampe sekarang jadi mini novel, dan gue mau jawab juga nih pertanyaan pertanyaan yang sering muncul ketika baca 5hut, atau mereka yang belum paham blog ini, let's do it !! ^^
Pertama, 5hut adalah sebuah blog dengan konsep awal yaitu menampung curhat curhat dari cewek cewek yang biasa nya mempunyai masalah sama pacarnya, jadi dulu gue waktu SMA punya beberapa temen cewe lebih tepatnya sahabat gitu, dan mereka suka curhat tentang masalah pacarnya nih,kebanyakan kan cewek kalo curhat itu di sosmed, nah tapi waktu itu kenapa bisa gue jadi tong sampah curhat mereka ?? karena dulu ada 1 cewek yang lumayan deket lah sama gue, dan ketika itu dia mau curhat tentang pacarnya yang TUKANG selingkuh, wow ! haha, jadi beberapa kali gue kasih saran dan akhirnya mereka berhubungan baik, atau jalan lagi, akhirnya dari situ temen temennya kenal sama gue dan mereka juga kadang curhat begitu. so,tapi itu bukan awal banget gue bikin blog ini, ibarat kata itu telurnya, nah sekarang pembuahannya, jadi dulu gue sama temen gue dikelas ikut acara Festival film pendek XXI tahun 2013 (kalo ga salah), disitu kita bikin film berceritakan tentang anak muda yang mempunyai cinta segi empat, nah loh, gimana tuh? ya jadi si A suka sama si B, si B suka sama si C,si C suka sama si D dan si D suka sama si A, jadi begitu, dan akhirnya mereka enggan untuk berpacaran dan memilih sahabatan (judulnya Cinta Cinta Amat, ada loh di Youtube).
Kedua, pengalaman curhat itu lah yang gue post disini (ada di bagian kategori Romance >> Problem Remaja), dan itu semua real dari curhatan mereka, gue cuma mengubah sedikit kata katanya, dan mereka kadang suka baca dan bisa punya solusinya sendiri, oh iyah, curhatan mereka itu udah izin kok gue, buat dipos disini, jadi seizin dari mereka dulu.
Ketiga, Mini novel nya itu sebenernya dipos kan dari beberapa naskah film gue waktu itu, karena ceritnya waktu itu kurang baik dalam artian lama jika di buat film pendek(bakal kaya FTV), jadi gue pos disini, dan sekarang udah mulai membanyak dan gue buat agar lebih memotivasi kalian, jadi engga cuma baca, tapi kalian dapet pengalaman dari karakter utama.
Keempat, selama 3 tahun ini gue sempet beberapa waktu vakum dari 5hut, karena factor kuliah, dan waktu itu gue punya sedikit masalah yang lumayan berat, jadi sering engga punya waktu untuk pos, nah sekarang sekarang alhamdulillah gue udah bisa pos lagi karena kuliah gue engga terlalu berat sekarang sekarang (anak sems 5 bro), jadi kemaren kemaren kehilangan beberapa reader :( sedih banget kehilangan kalian :(, tapi engga jarang gue, sahabat dikampus suka bilang "eh, pos lagi dong 5hut nya, gue mau baca nih", ternyata mereka suka baca tulisan gue ^^ Thanks yah :')
*Q : Ka,kenapa sih namanya harus 5hut ?
A: 5hut itu diambil dari bahasa inggris, yang awalnya adalah shut up !atau diam !, nah kenapa diam? karena dulu ini adalah sebuah tong sampah curhat yang suka dibaca baca, dan cewek itu adalah manusia yang susah buat move on(kebanyakan), jadi diam disini bermakna, udah jangan bahas mantan lagi, mending move on ! kaya gitu deh kurang lebih hehe.
*Q : kenapa logonya harus kepalan tangan ka ?
A : itu hanya simbol aja kok, engga lebih, semua brand kan butuh nama dan simbol suapaya orang tau simbol apa itu.
*Q : Semua cerita disini tuh berdasarkan curhatan cewe semua apa ada sedikit yang menyangkut kisah cinta kaka ?
A : sebenernya di dalam kategori Romance dan kemudian Problem itulah yang menyangkut semua curhatan cewek, ada juga sedikit beberapa curhatan gue sih, tapi ga mau kasih tau yang mana, malu, hehe :3, dan yang mini novel itu sebenernya khayalan dari cerita gue, jadi gue tuh tukang ngayal dan suka di tulis di buku, nah gue bikin deh jadi cerita, begitu.
*Q : Ada engga cerita asli kaka, curhat gitu masalah cewek /mantan ?
A : ada sih, cuma kan udah bilang engga mau kasih tau -_-
*Q : Kenapa engga dibikin buku aja ka ?
A : gue sih mau banget 5hut jadi buku tentang mini novel gue, tapi kan blog nya aja masih dibilang sepi pengunjung gini, jadi masih bimbang sih, mangkanya tolong yah dibantu sebarin blog gue ^^ :*
*Q : Mau diterbitin sama penerbit apa ka ?
A : aduh, banyak sih penerbit, cuma kan masih belum banyak yang tau.
*Q : Temen kaka itu cewek ? suka curhat sama kaka ?kok bisa sih punya banyak temen cewek ?
A : aduh nanya nya panjang banget, iyah cewek, jadi waktu itu kita bikin film, jadi anak sekolah sedikit tau lah nama namanya siapa aja, ya lebih asik aja temenan sama cewek dibanding cowok :)
*Q : Kalau nanti 5hut dibikin buku, kira kira berapa halaman ka ?
A : ya engga banyak lah, pokonya ngelebihin novel nya bang radit haha, becanda ^^
Ya itu tadi beberapa pertanyaan yang mesti banget di jawab,soalnya mereka suka nanya nanya ga jelas gitu deh, hahaha, becanda kok, kalian yang terbaik ^^, oh iyah sekali lagi makasih banyak udah kunjungin 5hut, semoga ga bosen yah,keep reading hutters ^^ :)
Pertama, 5hut adalah sebuah blog dengan konsep awal yaitu menampung curhat curhat dari cewek cewek yang biasa nya mempunyai masalah sama pacarnya, jadi dulu gue waktu SMA punya beberapa temen cewe lebih tepatnya sahabat gitu, dan mereka suka curhat tentang masalah pacarnya nih,kebanyakan kan cewek kalo curhat itu di sosmed, nah tapi waktu itu kenapa bisa gue jadi tong sampah curhat mereka ?? karena dulu ada 1 cewek yang lumayan deket lah sama gue, dan ketika itu dia mau curhat tentang pacarnya yang TUKANG selingkuh, wow ! haha, jadi beberapa kali gue kasih saran dan akhirnya mereka berhubungan baik, atau jalan lagi, akhirnya dari situ temen temennya kenal sama gue dan mereka juga kadang curhat begitu. so,tapi itu bukan awal banget gue bikin blog ini, ibarat kata itu telurnya, nah sekarang pembuahannya, jadi dulu gue sama temen gue dikelas ikut acara Festival film pendek XXI tahun 2013 (kalo ga salah), disitu kita bikin film berceritakan tentang anak muda yang mempunyai cinta segi empat, nah loh, gimana tuh? ya jadi si A suka sama si B, si B suka sama si C,si C suka sama si D dan si D suka sama si A, jadi begitu, dan akhirnya mereka enggan untuk berpacaran dan memilih sahabatan (judulnya Cinta Cinta Amat, ada loh di Youtube).
Kedua, pengalaman curhat itu lah yang gue post disini (ada di bagian kategori Romance >> Problem Remaja), dan itu semua real dari curhatan mereka, gue cuma mengubah sedikit kata katanya, dan mereka kadang suka baca dan bisa punya solusinya sendiri, oh iyah, curhatan mereka itu udah izin kok gue, buat dipos disini, jadi seizin dari mereka dulu.
Ketiga, Mini novel nya itu sebenernya dipos kan dari beberapa naskah film gue waktu itu, karena ceritnya waktu itu kurang baik dalam artian lama jika di buat film pendek(bakal kaya FTV), jadi gue pos disini, dan sekarang udah mulai membanyak dan gue buat agar lebih memotivasi kalian, jadi engga cuma baca, tapi kalian dapet pengalaman dari karakter utama.
Keempat, selama 3 tahun ini gue sempet beberapa waktu vakum dari 5hut, karena factor kuliah, dan waktu itu gue punya sedikit masalah yang lumayan berat, jadi sering engga punya waktu untuk pos, nah sekarang sekarang alhamdulillah gue udah bisa pos lagi karena kuliah gue engga terlalu berat sekarang sekarang (anak sems 5 bro), jadi kemaren kemaren kehilangan beberapa reader :( sedih banget kehilangan kalian :(, tapi engga jarang gue, sahabat dikampus suka bilang "eh, pos lagi dong 5hut nya, gue mau baca nih", ternyata mereka suka baca tulisan gue ^^ Thanks yah :')
* Question & Answer *
*Q : Ka,kenapa sih namanya harus 5hut ?
A: 5hut itu diambil dari bahasa inggris, yang awalnya adalah shut up !atau diam !, nah kenapa diam? karena dulu ini adalah sebuah tong sampah curhat yang suka dibaca baca, dan cewek itu adalah manusia yang susah buat move on(kebanyakan), jadi diam disini bermakna, udah jangan bahas mantan lagi, mending move on ! kaya gitu deh kurang lebih hehe.
*Q : kenapa logonya harus kepalan tangan ka ?
A : itu hanya simbol aja kok, engga lebih, semua brand kan butuh nama dan simbol suapaya orang tau simbol apa itu.
*Q : Semua cerita disini tuh berdasarkan curhatan cewe semua apa ada sedikit yang menyangkut kisah cinta kaka ?
A : sebenernya di dalam kategori Romance dan kemudian Problem itulah yang menyangkut semua curhatan cewek, ada juga sedikit beberapa curhatan gue sih, tapi ga mau kasih tau yang mana, malu, hehe :3, dan yang mini novel itu sebenernya khayalan dari cerita gue, jadi gue tuh tukang ngayal dan suka di tulis di buku, nah gue bikin deh jadi cerita, begitu.
*Q : Ada engga cerita asli kaka, curhat gitu masalah cewek /mantan ?
A : ada sih, cuma kan udah bilang engga mau kasih tau -_-
*Q : Kenapa engga dibikin buku aja ka ?
A : gue sih mau banget 5hut jadi buku tentang mini novel gue, tapi kan blog nya aja masih dibilang sepi pengunjung gini, jadi masih bimbang sih, mangkanya tolong yah dibantu sebarin blog gue ^^ :*
*Q : Mau diterbitin sama penerbit apa ka ?
A : aduh, banyak sih penerbit, cuma kan masih belum banyak yang tau.
*Q : Temen kaka itu cewek ? suka curhat sama kaka ?kok bisa sih punya banyak temen cewek ?
A : aduh nanya nya panjang banget, iyah cewek, jadi waktu itu kita bikin film, jadi anak sekolah sedikit tau lah nama namanya siapa aja, ya lebih asik aja temenan sama cewek dibanding cowok :)
*Q : Kalau nanti 5hut dibikin buku, kira kira berapa halaman ka ?
A : ya engga banyak lah, pokonya ngelebihin novel nya bang radit haha, becanda ^^
Ya itu tadi beberapa pertanyaan yang mesti banget di jawab,soalnya mereka suka nanya nanya ga jelas gitu deh, hahaha, becanda kok, kalian yang terbaik ^^, oh iyah sekali lagi makasih banyak udah kunjungin 5hut, semoga ga bosen yah,keep reading hutters ^^ :)
The Return Gate (18+)
Ada yang bilang cinta itu bakal indah jika kita menjalankannya secara tulus, tapi gue engge sepenuhnya percaya, karena rata rata orang di dunia ini sudah tidak menghargai kata "TULUS", contohnya cowo biasanya cuma suka sama cewe karena tubuhnya, atau cewe biasanya suka cowo dari hartanya, jadi itulah tanggapan gue tentang cinta itu kayak ga ada ketulusan. 1 hal yang jarang dilakuin saat pacaran adalah menghormati pasangannya, beberapa kasus seperti MBA (Married by Accident) yang menurut gue itu tidak menghormati pasangannya.
Nama gue Riko, dan menurut orang pacaran gue itu engga sehat, maksud mereka karena gue sama cewe gue pernah beberapa kali ngelakuin tindakan yang kurang baik, atau bisa disebut gue engga ngehargai cewe gue. Nama nya Nina, gue sama nina udah ngejalanin hubungan selama 4 tahun, dimulai dari SMA dan sekarang kita udah kuliah, gue juga ngerasa, gue tuh udah dewasa dan saatnya buat ninggalin hal hal kaya gitu, tapi di satu sisi gue ngerasa gue udah terlanjur ngelakuin ini, gue mau cerita bagaimana kisah gue dulu.
Nama gue Riko, dan menurut orang pacaran gue itu engga sehat, maksud mereka karena gue sama cewe gue pernah beberapa kali ngelakuin tindakan yang kurang baik, atau bisa disebut gue engga ngehargai cewe gue. Nama nya Nina, gue sama nina udah ngejalanin hubungan selama 4 tahun, dimulai dari SMA dan sekarang kita udah kuliah, gue juga ngerasa, gue tuh udah dewasa dan saatnya buat ninggalin hal hal kaya gitu, tapi di satu sisi gue ngerasa gue udah terlanjur ngelakuin ini, gue mau cerita bagaimana kisah gue dulu.
CHAPTER 1
"Rik, ada cewe nih, cakep banget gila, putih,langsing, udah gitu senyum nya manis parah"
"mana liat dong potonya ... " sambil merebut hp temen gue
"Wah parah, cantik banget, anak mana nih ?? "
"itu anak SMA 2, sepantaran kita,katanya sih dia jomblo"
"Lu punya nomor hapenya ?"
"engga punya gue, tapi ada pin bb nya nih, lu mau?"
"Boleh banget bro, mana mana"
Nina anak SMA 2, yang terkenal dengan beberapa cewe cantiknya, karena katanya sih anak sma 2 calon model semua, soalnya cewe cewe nya hoby nya modeling, dan selalu ikut kontes model gitu. satu hal yang gue pikirin waktu pertama kali ngeliat nina adalah, Badannya bagus yang menurut gue itu sexy parah, dan bibirnya itu bikin gue mau cium dan ngapus lipsticknya. oh iyah itu sahabat gue, namanya Indra, dari smp gue udah sahabatan sama dia, sampe sampe orang bilang kalo gue sama indra itu pacaran, padahal iyah, eh engga ...
Malamnya indra bbm gue soalnya nina, yang gue pikir pasti si indra mau juga sama dia, tapi dia tahu diri, karena kalo dibanding gue sama indra jelas gantengan gue.
"Rik, gimana ? udah di chat belum?"
"udah ndra, cuma belum dibales nih, padahal gue ngechat dari tadi abis pulang sekolah"
"wah ga manjur lo hahaha"
"kalo gue bisa dapetin dia, gue bakal traktir lo di warung bu eko dah"
"serius? asik gue bisa hemat, mayan makan bakso gratis kan "
Berharap mendapatkan nina itu sebuah anugrah besar, gue bakal jadi cowo paling beruntung kalo bisa dapetin dia, apalagi milikin dia seutuhnya, iyah seutuhnya. tapi gue mikir, apa iyah cewe secantik nina ga ada yang punya? masa sih anak sma 2 engga bisa dapetin dia, padahal kan cowo sana terkenal sama anak basketnya yang keren keren, mungkin nina abis putus sama cowonya, jadi dia jomblo sekarang, tapi yaudah gue mau check sosial medianya, gue mau stalk, yang penting gue tau dia dan gue bisa kenalan sama dia.
"Gimana kemaren rik ? udah di bales?"
"belum ndra, bingung gue, lu bilang dia jomblo kan? masa dia ga bales sih"
"serius rik, kata temen gue yang anak sma 2 sih gitu, dia jomblo, katanya abis diputusin sama si alex"
"alex?? kapten basket sma 2?"
"iyah, goblok emang tuh alex, bidadari disia siain"
"wah parah tuh, ga punya selera dia jadi cowo"
Sma 2 terkenal dengan anak basketnya, karena sering menang dalam berbagai pertandingan sekolah,tapi sekolah gue, sma 3 engga kalah kerennya, mereka emang sporty tapi kita adalah kreatif, kita punya selera tinggi kalo masalah art atau desain, kita jagonya, sampe sampe sekolah kita di julukin bandit jalan yang suka coret coret jembatan, hehe.
setelah 3 hari engga dibales sama nina, dan gue beberapa kali chat dia hai hai, kaya orang bego, akhirnya dibales chat gue sama dia,
"hai, sorry siapa yah?"
"eh maap, gue Riko anak sma 3, gue dapet pin bb lu dari temen gue yg anak sma 2, gue cuma mau kenalan aja sama lu, boleh kan?"
"oh gitu? ya boleh kok, maaf yah kemaren gue males megang hp"
"oh iyah gapapa kok nin, gue tau masalahnya " sok tahu banget gue
"masalah ? masalah apa??"
"emm, lu baru putus kan sama si alex?"
"oh dia? kok lu tau? gila yah gossip cepet banget nyebarnya"
"hehe iyah nin, gue juga denger denger aja sih"
"iyah gue abis putus sama dia"
bla bla bla, panjang lebar kita chat tan sampe malem, sampe gue ditinggal tidur sama dia, mungkin dia lelah ngeladenin cowo kaya gue, yang gatau aturan waktu, tapi hari ini gue seneng banget dia bales chat gue, artinya gue masih ada harapan buat ngejar dan dapetin dia, gue siapin penangkap ubur ubur, yeay !
sebulan sudah kita PDKT, beberapa kali gue anter jemput dia, udah kaya tukang anter jemput anak SD, cuma bedanya ini gue gantengan dari supir anter jemput hehe.oke back to topic, sebulan ini gue merasa sayang banget sama dia, kita udah sering jalan, dan gue rasa dia udah ngelupain mantannya si alex itu, soalnya di hp dia udah ga ada poto sama alex lagi, dan kayaknya emang udah di remove semua sampe kita sosial medianya, dan ini adalah sebuah jalan menuju ke hati dia, lurus, tinggal masuk aja nih,gue mau nyatain semuanya, karena selama sebulan ini gue merasa nyaman dan seneng kalo ada di samping dia, gue merasa waktunya udah pas buat nyatain semuanya,karena dia juga udah pernah bilang kalo dia nyaman ada gue, kesempatan emas untuk nyatain semuanya.
11 september 2011, gue ajak dia jalan, jalan ke tempat dimana dia suka banget kalo gue ajak kesitu, mudah mudahan di tanggal bagus ini gue bisa dapetin dia,
"kita mau kemana sih ? " sambil gue tutup matanya dia, dari parkiran motor loh ketempat makan kesukaan dia
"udah, santai aja, gue ga bakal bawa lo ketempat sepi kok hehe"
"ah elo, haha, yaudah terus ini mata gue sampe ditutup gini"
"udah tenang aja, gue pegangin kok"
dan akhirnya sampe, mejanya udah dirias,biar kece gitu,
"TARAAAA !!"
"lah elah kesini doang mah kita sering kali rik"
"iyah sih,cuma liat apa yang beda dong"
"emm, " dia mikir sambil ngeliatin sekeliling, sampe ngeliat gue juga "gatau,mungkin mejanya lu ganjel pake batu ??"
"ya engga gitu juga kali nin, ih, nih ada bunga mawar"
"oh iyah, baru engeh haha, kirain ini pajangan"
"bukan, ini asli, kalo ga percaya cium aja" sambil menyodorkan bunga mawarnya kedia "gimana wangi kan?" sebelum dia jawab, gue langsung duduk kebawah dengan 1 kaki sebagai penopang, dan gue bilang, "nin gue sayang sama lu, selama ini gue udah nyaman sama lu, gue pengen banget lu jadi pacar gue, kalo bisa sih pacar terakhir gue nin, lu mau terima gue ?"
tiba tiba muka dia kaget setengah cantik, kalo setengah mati udah biasa, dan dia nutupin mulutnya pake tangan, sambil senyum gitu, gue juga senyum ganteng gitu, biar dia mau terima gue
"hehe iyah rik, gue mau banget"
"SERIUS?! YEEESSS !!" sampe tukang sambel nya denger dan orang orang disekitar pada ngeliatin gue karena heboh, bodo amat yang penting gue dapet bidadari
"tapi rik, gue pengen lu buat setia, gue udah cape rik kalo putus nyambung terus"
"iyah sayang, aku bakal setia" sambil memainkan alis tipis gue, dan dia ketawa manis,
"ih udah sayang sayang aja kamu, hehe"
oke malam itu gue ingat terus, dan bahkan gue catet di hp gue sebagai hari bersejarah dalam hidup gue, karena gue bisa dapetin salah satu bidadari dunia.
CHAPTER 2
1 tahun gue pacaran sama dia, beberapa hal lucu selama satu tahun ini udah kita jalanin semua,dari mulai photo di photobox, sampe gila gilaan teriak teriakan diatas motor nyanyiin lagu yang kita suka udah kita jalanin, selama 1 tahun ini gue ga pernah ngerasa sepi lagi, hidup gue sedikit demi sedikit mulai membaik, orang bilang gue cowo beruntung. Tapi disatu sisi, gue merasa bersalah sama dia, gue pernah hampir beberapa kali melakukan hubungan intim sama dia, suatu ketika, sehabis pulang dari sekolah, gue seperti biasa jemput dia di sekolah, dan engga biasanya dia manja manja gitu sama gue, biasanya sih kalo manja gini minta dibeliin sesuatu ..
"kamu kenapa? kok jadi senyum senyum gitu liatin aku ?"
"hehe engga kok, aku tadi abis cerita cerita sama temen aku"
"cerita apa? mantan?"
"ih engga lah, ngapain cerita mantan, ga jelas"
"haha yaudah cerita apa dong?"
"emm, engga, itu temen aku pernah ciuman sambil tiduran terus begitu"
gue kaget, ya gue shock, tapi juga seneng, karena disatu sisi gue suka ngeliat badan dia yang sexy, dan kita juga pernah ciuman beberapa kali, di bioskop seringnya, ambil ambil kesempatan gitu,
"ya terus begitu gimana?" sok bego aja gue
"ya begitu yang, masa ga paham sih"
"iyah iyah paham kok, yaudah terus kenapa?"
"ya gapapa, oh iyah yang, nanti mampir dulu yah, ortu aku lagi pada keluar kota, aku males sendirian"
"oh iyah yang, aku juga mau minjem laptop kamu yah, mau nonton film"
"oh iyah pake aja yang"
sesampainya dirumah dia,gue langsung masuk kerumahnya dia, rumah nya tipe minimalis gitu, dan dia punya binatang peliharaan kucing, dia suka banget sama kucing, kalo gue sih suka sukain aja biar dia seneng hehe,
"nih yang laptopnya, aku mau ke kamar mandi dulu yah, mau bersihin muka"
"ikut boleh yang? hehe" sambil senyum nakal gitu
"ih gaboleh hehe" mukanya agak memerah gitu
selagi dia di kamar mandi, gue cek website tempat biasa gue nonton film holywood, gue lagi suka sama beberapa film action nih, apalagi ada film yang baru keluar tapi udah ada di sini, jadi gue siap siap aja nonton ini, daripada bete ngeliat dia mainin kucing nya nanti mending gue nonton aja. tiba tiba dia keluar dari kamar mandi, pake hot pant dan kaos tanktop sambil diiket rambutnya jadi ponytail, seketika imajinasi nakal gue mulai beraksi, gue melihat dari rambut sampe ke kakinya, ketika dibagian bagian tertentu, imajinasi nakal gue makin parah, dan badan gue seketika memanas kaya motor yang udah di gas lama tapi ga dimasukin gigi, jantung gue berdebar kencang, dan lebih lebih pas dia ngasih minuman gue dan ditaro ke depan gue, dia membungkuk dan keliatan lah bra nya beserta belahan dadanya, pikiran gue udah kemana mana,
"yang, nih minuman kamu, aku taro sini yah"
"iyah yang, situ aja" sambil ngeliat belahan dada dia
"kamu ngapain yang?" dia duduk di samping gue, duduk sila seolah membuka kesempatan buat gue
"ehhh lagi cari film, tapi udah ketemu"
"film apa?"
"ini baru keluar, katanya sih seru, tapi belum nonton, baru liat trailernya"
"oh yaudah nonton yuk"
gue play filmnya, dan menonton sama dia, sampe pada akhirnya dia tiduran di paha gue, dan gue belai belai rambut nya yang diikat ponytail, dan sesekali gue menyentuh sekitar telinganya dia, sampe dia bilang "yang, geli ih", disini posisi gue sebagai cowo sedang diuji, sejujurnya kita sering ciuman, tapi gue baru pertama kalinya liat dia pake celana pandek dengan kaos tanktop, ditambah lagi badannya yang sexy dan wajahnya yang cantik, gue berasa lagi disurga sekarang, apa yang harus gue lakuin ? gila, cewek secantik ini disia siain, masa iyah gue bilang kedia pake baju yang bener, engga engga, gue nanti ga dapet kesempatan kedua, terus, gue harus apa dong?, tiba tiba tangannya menggenggam tangan gue, dan wajahnya berbalik menghadap muka gue, gue liatin dia balik sambil senyum, dia bales senyum dan kita berciuman.
Gue pulang sehabis magrib, hari ini kita ga ngelakuin hubungan badan, tapi kita udah hampir ngelakuin nya, karena dia bilang dia belum siap buat ngelakuin ini, jadi gue bilang "yaudah gapapa", terlintas di perjalanan, rasa itu masih membekas, ini pertama kalinya gue begitu sama cewe, bisa pegang dadanya dia, sampe akhirnya kita hampir ngelakuinnya, saat ini yang ada dipikiran gue cuma hal tadi, otak gue seolah buyar akan pemikiran yang lain, gue gatau apa arti semua tadi kalo dia engga mau ngelakuinnya, apa dia cuma mau pamer badannya aja? tapi walaupun pamer itu sebuah anugrah buat gue,karena gue secara tidak langsung udah ngeliat dia tanpa busana.
CHAPTER 3
Jauh setelah hari dimana gue sama dia udah hampir ngelakuin itu, menjadi sebuah kebiasaan kita kalau ortu dia engga ada dirumah, gue merasa gue udah liar sekarang, gue engga bisa mengntrol diri gue seakan gue udah memiliki dia seutuhnya, ya walau belum pernah melakukan hubungan badan, sesekali gue nonton film porno untuk tau bagaimana cara caranya, dan sesekali gue ajak dia untuk nonton berdua, jadi sama sama enak.
sekitar 2 tahun lebih kita udah ngejalanin hubungan ini, dan kita hampir beberapa kali melakukan hubungan layaknya suami istri, tapi gue belum kesampean, yang ada dipikiran gue sekarang gue mau cobain itu sama dia, gue harus cobain itu, sampe pada suatu ketika, di malam tahun baru, temen temen gue sama dia ngajak buat ke puncak, dan kita patungan buat sewa villa, sekalian pesta kelulusan juga karena kita abis lulus kemaren, jadi kita rame rame untuk coba ke villa sambil seru seruan, ada 3 mobil, termasuk mobil gue yang berisi 3 cowo 3 cewe, nina duduk di depan sama gue, katanya mau nemenin gue kalau misalkan kecapean, dia adalah cewe paling perhatian yang pernah gue dapetin.
"yang aku mau pipis nih"
"iyah rik, gue juga, berenti dulu deh di pom"
"oh yaudah kalo gitu, bentar yah, eh ndra, chat yang ada di mobil belakang, bilang kita istirahat dulu di pom bntar, banyak yang mau ke toilet"
"oke mabro"
sesampainya di pom, cewe cewe itu keluar untuk mencari toilet, kita cowo cowo ngumpul di smoking area dan ngomongin masalah keuangan dan segala macem, tiba tiba Ridho bilang ..
"eh,kita kan bawa cewe nih, pas lagi kan cewe nya 9 cowo nya juga 9, gimana kalo kita party sex abis ngeliat kembang api ??"
pertama yang terlintas dipikiran gue adalah, gila ini omongannya, tapi seketika gue berfikir, bener juga, kan lagi di villa, mumpung banget nih.
"wah boleh tuh,si Riko kan udah bawa cewenya, gimana rik?"
"aduh, gimana yah, gue takut ah"
"yaelah, takut kenapa? takut digerebek?? coy, tenang aja, itu villa aman, itu villa gue pesen emang banyak buat begitu"
"bukan masalah itu juga sih, gue takut ..."
"takut apaan? hamil ?" akhirnya si Ridho bilang kata kata itu
"nah itu, gue takut dia hamil"
"selow rik, itu kan ada mini market, nah mending kita patungan beli kondom, 1 orang 2 dah, kondom kan murah cuma 12 ribuan"
"serius? " dan gue berfikir untuk beli itu, hilang semua kekhawatiran gue tentang hamil
"serius, yuk, mau engga yang lain??"
dan mereka semua bilang mau, kita bergerak ke mini market buat beli kondom
setelah sampai di villa, kita yang cowo cowonya beresin kamar masing masing, yang mana aja yang mau dipake, dan yang engga dapet kamar di ruang tamu, utnung gue dapet kamar hehe. kita beberes ruangan tengah dan mulai nyanyi nyayi pake gitar,
"eh rik, gue pinjem mobil lo dong"
"buat apa?"
"gue mau kebawah nih sama si ade, ada yang mau dibeli"
"oh yaudah nih" kunci gue lempar kedia, gue gatau apa yang mau mereka beli, seketika gue ga peduli sama apa yang mau mereka beli, karena itu ga penting buat gue, paling cuma mau beli rokok.
jam 10 malam tepatnya, si ade sama si ridho baru balik dari bawah, dia kumpulin anak anak cowo ke teras belakang, sementara yang cewe di ruang tengah,
"nih gue tadi beli ini sama ade"
"apa tuh dho?" gue tanya, sambil penasaran
"yaelah, ini tuh miras rik, buat ngefly, nanti cewe cewe kita suruh minum juga, jadi nanti pas malam tahun baru gue siapin di gelas, dan pas jam 12 kita minum sambil liat petasan, gimana?"
"yaudah, boleh juga tuh ide lu dho" oke, indra setuju, tapi gue, gue rada takut, karena gue belum pernah minum itu sebelumnya, tapi karena yang lain oke, yaudah gue juga oke.
*suara petasan dimana dimana*
semua orang yang ada di villa villa lain keluar sambil teriak teriak, kita juga ga kalah heboh dari mereka, dan si ridho keluar dengan gelas gelas yang terisi penuh minuman yang tadi dia beli,dia manggil kita buat minum ini, dia bilang ke cewe cewe kalo ini jamu biar kuat begadang sampe pagi, oke disitu dia bohong, tapi cewe cewe ini percaya, termasuk cewe gue juga, nina minum itu sampe akhirnya dia ketagihan, katanya enak, sesekali kita bersulang sambil teriak teriak gajelas di luar villa, sampe sekitar 30 menit teriak teriakan, semua yang ada disitu sudah mulai menggila, sampe ridho dan amel udah coba buat berpeluk pelukan, gue sedikit teler disitu tapi gue coba untuk menyadarkan diri, dan kita semua masuk ke villa, karena diluar sudah agak sepi.
Semua masuk ke kamar masing masing, semua cewe sudah teler alias mabok berat, gue bingung kenapa cuma cewenya yang benar benar mabok sampe mereka lupa siapa mereka sebenarnya, ridho sama ade mengunci semua pintu rumah dan jendela, lalu kita membawa pasangan mabok kita ke kamar masing masing, dan mengunci pintu kamar, gue melihat nina mabok dengan muka sedikit memerah di bawah matanya, sambil sesekali dia cium pipi gue dan gue mencium bau alkoholnya, gue coba buat nidurin dia, ini malam panjang, gue harus pake kesempatan ini, sedikit demi sedikit gue buka pakaian dia sama gue, oke kita telanjang dan gue pake kondom yang tadi di beli, kita dewasa malam itu.
sebaliknya dari villa, nina sedikit berubah, dia dan cewe cewe lain tahu bahwa mereka di mabok, gue minta maaf ke nina, kalo gue salah waktu itu, dia sempet marah dan akhirnya baikan lagi, gue sama dia udah ngelakuin hal itu sekali, tapi gue masih tetap ingin merasakannya lagi, perilaku itu seperti sebuah biusan untuk terus melakukannya, fix gue ketagihan !
CHAPTER 4
Hampir 1 tahun setelah semua kejadian itu, dia berubah, dia agak sedikit engga percaya sama gue,gue jadi suka merasa bersalah sama dia, dia kadang udah engga seromantis dulu, gue tau karena keperawanannya hilang sama gue, yang ada dipikiran gue saat ini ada 2, kalo ga balik ke waktu itu ya gue harus bisa nikahin dia, itu aja, gue mau tanggung jawab, dia emang engga hamil, tapi dia udah engga perawan sama gue, dia jadi lebih sering murung, mungkin secara psikologis dia udah sedikit depresi, gue takut kehilangan dia, gue takut banget.
sekarang gue udah kuliah, sama kaya dia, dia ambil jurusan psikologis dan gue ambil jurusan desain,kita 1 kuliah, hanya beda jurusan, dan waktu itu gue liat sebuah pamflet acara seminar keagamaan, tentang cara menghargai pasangan,gue tertarik sama seminar itu, mungkin karena gue merasa bersalah sama dia, dan gatau kenapa ada daya dorong yang kuat gue buat ke seminat itu, ditambah lagi ini dari organisasi keagamaan, jadi bisa buat gue nambah ilmu agama, gue mau balik lagi kejalan yang bener, gue mau coba rubah semuanya, mungkin sekarang gue udah berdosa, bukan sedikit, tapi banyak, ditambah lagi jarangnya solat / ninggalin sembahyang, jadi gue ngerasa beban gue sekarang berat banget, karena gue percaya hanya tuhan yang mampu menemani gue saat ini.
Sengaja gue ga ajak nina buat ikut seminar ini, nina sekarang berhijab, gue tau dia udah lebih dulu berubah, dan yang lebih gue suka lagi, dia berhijab dan semakin cantik, bahkan dia jadi rajin solat, gue sebagai cowo malu, apalagi gue pacarnya, dan gue mau jadi suaminya, gue harus bisa mengimami dia, malu nantinya gue kalo gabisa itu semua, mungkin dengan cara ini, dengan gue mengikuti seminar dan merubah diri gue, dia bakal lebih sayang lagi, dan gue bakal dapetin dia seutuhnya.
hari dimana seminar itu diadakan sudah berjalan, dan sekarang gue siap siap buat ikut seminar itu, nina juga gatau gue ikut seminar ini, nina dirumahnya mungkin lagi makan sama keluarganya, dan gue bilang dia kalo mau ngerjain tugas bareng temen, gue gamau nina tahu gue ikut acara ini, bukan karena menyembunyikan nya, tapi gue mau berubah tanpa sepengathuan dia, gue mau bikin dia balik lagi jadi cewe periang yang dulu.
setelah mengikuti seminar, gue banyak belajar, tentang arti bagaimana menjalani hubungi bersama pasangan yang baik, menghargai dia, dan lebih sayang dia karena tuhan, dialah penciptanya. dan setelah seminar itu juga gue berfikir untuk kembali kejalan yang lurus, kata pembicara pun, setiap orang pernah ngelakuin hal negatif, dan tuhan selalu tahu apa yang kita lakuin, tapi tuhan tidak pernah menutup pintu maaf, karena tuhan tahu bahwa kita hanyalah manusia yang dibodohi oleh bisikan setan, dan mulai saat ini gue coba kembali ke pintu itu, gue coba mengambil beberapa langkah untuk kembali kepintu itu, dengan cara gue bertaubat, dengan tidak meninggalkan solat, dan mulai membenarkan diri, menjaga mata dan ucapan, hingga gue merasa ini sebagai kebiasaan gue.
waktu demi waktu berjalan, nina mau ngomong serius sama gue, dan gue menyetujuinya, kita ketemuan dimana waktu pertama kali gue nembak dia, dan disitu dia nunggu dengan hijabnya beserta wajah cantiknya yang sekarang berubah menjadi banyak garis kesedihan, gue dari parkiran melihat dia, gue tau dia mau ngomong apa, gue bakal bilang ke dia sesuai janji gue dulu
"hai nin.. apa kabar " melemparkan senyuman ke dia, seakan kita sudah lama tidak tegur sapa, yang jelas itu benar, kita sudah jarang berdua kaya dulu, kata nina kit gaboleh lagi berdua, dia ga mau jalan berdua lagi, dia selalu bilang haram.
"hai rik, aku mau ngmong banyak sama kamu nih"
"oke, mau ngmong apa?"
"pertama, kamu tau kan kita tuh udah renggang gitu, emm"
gue potong "kita mau putus?"
"emm ya begitu deh rik"
"aku udah janji sama kamu 4 tahun lalu, kamu inget janji kamu disini, di tempat ini, tempat favorite kamu dulu, kamu bilang sama aku bahwa aku gaboleh ninggali kamu, kamu inget? kamu bilang kamu cape putus nyambung? aku janji sama kamu 1 hal nin, aku harus setia sama kamu"
"tapi rik, kita tuh gaboleh pacaran ! haram tau"
"kalo emang haram,kenapa dulu kamu mau nerima aku nin?"
"emm, itu kan dulu rik, aku gatau apa apa, aku masih remaja, masih bego, tapi sekarang? kita udah dewasa"
"memang haram melihat dari dewasanya seseorang atau engga? waktu itu umur kita 16 tahun kan ? apa itu kita belum bisa berdosa?"
"ih kamu tuh dikasih taunya, terus gimana?"
"aku mau bilang juga 1 hal sama kamu, tapi panjang, " tarik nafas, sambil ngeliat dia "sekitar 1 tahun lalu kita pernah ngelakuin hal bodoh dalam masa muda kita, aku disini mau bertanggung jawab nin, aku udah buat kamu kayak sekarang, aku ngeliat kamu di kampus selalu kurang ceria, selalu sedih, aku ngerasa amat bersalah sama kamu, dan aku udah janji sama kamu buat setia, aku mau jadi suami kamu, aku berusaha berubah nin, berusaha semaksimal mungkin, aku bakal jadi suami yang bisa mengimami kamu nin, aku janji, tapi tolong, jangan lepas hubungan kita, aku sayang sama kamu"
"udah lah rik, aku sedih karena aku sekarang tuh sering cape, masalah itu yaudah biarin aja, aku juga udah ga mikirin kok"
"engga mungkin nin, itu berbekas dan itu ga segampang menghapus noda di tangan kamu, noda itu akan ada selamanya, bukan dibagian itu, tapi di hati kamu nin, aku tahu itu"
dia terlihat murung dan gue liat matanya berkaca kaca, tapi gue gamau dia sedih, gue gamau bikin dia nangis, gue harus tahan air matanya
"nin, kamu jangan nangis, aku janji kok, gapapa kita ga jalan bareng kaya dulu, gapapa kita ga berduaan lagi, asal kita masih berkomunikasi dan saling percaya, kita bisa kok ngejalaninnya nin"
dia sesekali menarik nafas kuat, dan mengambil tissue, gue ini bukan cowo lemah yang bisanya nyakitin cewe terus pergi gitu aja ninggalin bekas, gue bukan kucing jalanan, gue ini manusia, gabisa ngeliat dia begini, gue tau dia sakit banget, tapi gue harus tanggung jawab karena ulang gue juga.
"yaudah kalo itu mau kamu, aku juga setuju, lagi pula aku masih sayang banget sama kamu rik"
"iyah sayang, aku bakal jaga omongan aku sama janji aku, kamu tau seminar tentang menghargai pasangan anda yang di adain sama anak keagamaan?"
"tahu yang, kenapa?"
"aku ikut itu, dan aku udah belajar dari pembicarannya,bahwa tidak ada kata terlambat untuk berubah selama nyawa kita belum di tenggorokan, selama ajal belum menjemput, dan aku belajar bahwa pintu kembali kepada kedamaian dan ampunan tuhan masih terbuka lebar, aku juga udah ngerjain solat lagi, aku ga mau ninggalin solat, aku mau beban aku berkurang, jadi mungkin dengan ini tuhan bisa menolong hubungan kita, yang tadinya rusak bisa dibenerin lagi"
gue lihat rawut wajahnya berubah menjadi senyuman manis, mungkin dia berfikir gue udah berubah, bukan cowo brengsek kaya dulu lagi.
"alhamdulillah kalo kamu begitu, tapi aku mau kamu begitu terus, janji?"
"janji aku yang, sumpah demi tuhan aku pegang itu"
Akhirnya gue sama nina sekarang lebih menghargai tentang pasangan kita masing masing,terutama gue yang pernah buat kesalahan terbesar hidup gue, dan bicara tentang pintu maaf, tuhan selalu membuka pintu / gerbang maaf kepada kita, hanya kita nya saja yang mau untuk kapan kita kembali ke pintu itu, jalan gue sama nina dari pintu itu sudah terlalu jauh, dan sekarang waktunya kembali ke pintu itu, dan masalah ketulusan, itu datangnya dari kita sendiri, setulus apa cinta kita jika cinta kepada penciptanya saja masih belum tulus, awali ketulusan mencintai seseorang dari penciptanya kemudian baru ciptaanya, itu baru ketulusan, dan masalah terlambat, tidak ada kata terlambat, tuhan tahu seberapa mau kita berubah, semakin kita ingin memperbaiki diri, semakin di panjangkan umur kita, dan mudah mudahan di mudahkan juga jalannya, sekarang nina udah kembali kaya dulu, cewe cantik yang periang, gue selalu ngeliat dia dari atas lantai kelas dia, senyuman manisnya, canda tawanya, kegembiraannya, gue tahu, gue sudah menyakiti seorang anak perempuan yang awalnya tidak tahu apa apa,sekarang gue mudah mudahan bisa jadi suami buat dia nantinya, gue selalu cinta sama lu nin, sampe kapan pun, gue bangga bisa dititipin lu dari tuhan, thanks god to created nina for my destiny
==Sekian==
Escalator ke Empat
Dalam sebuah hubungan pasti ada susah ada senang juga, dan ada cerita yang baik juga yang buruk, tapi disini aku bakal cerita hubungan yang bisa dianggap buruk, bahkan sangat buruk. Aku dan Riska sudah berhubungan kurang lebih 2 bulan, belum pacaran masih pada tahap pendekatan, awal pertemuan ku dengan dia berawal dari seorang teman yang mengenalkan ku pada dia, dia single begitu juga aku, jadi kita engga ada hubungan sama orang lain, pada awal bertemu Riska, dia terlihat cantik, mempunyai paras yang cantik, rambut yang panjang dan sedikit bergelombang, dan bisa dibilang dia Short Girl, karena dia lebih pendek dari aku. seiring berjalannya waktu Riska dan aku semakin dekat, hingga pada beberapa minggu saja kita sering jalan berdua, nonton lah, dinner lah, dia suka keluar, dia suka hang out di cafe, mungkin memang sudah menjadi lifestyle nya dia seperti itu, dan aku yang bukan siapa siapa nya tahu bahwa aku tidak boleh melarangnya, tapi selama sebulan ini riska dan aku baik baik aja, tapi ada satu masalah, kenapa setiap kali aku pinjem handphone nya selalu engga boleh, sampai sampai semua aplikasi chatnya di lock pakai aplikasi lock, wah disitulah aku masih penasaran dan bingung juga untuk menyatakan cinta ke dia.
Sebulan berkenalan, teman yang mengenalkanku pada Riska tiba tiba nge Chat aku,
"Eh, gimana sama Riska?? udah jadian belum? "
"Belum nis, soalnya gue masih bingung nih"
"Loh bingung kenapa deh? "
"ya lu tau kan Riska itu cantik, famous, masa dia mau sama gue ? udah gitu yah dia itu selalu lock aplikasi chat nya, dan itu semuanya, mending kalau cuma BBM atau Line, tapi ini semua"
"ya ilah, kalau masalah mau atau engga, ya ngga mungkin lah dia mau jalan, hang out sama lu tiap minggu, nonton sama lu, yang pasti sih kayaknya dari tingkah lakunya dia sekarang, dia tuh suka senyum senyum sendiri kalau lagi ngechat gitu, nah kalau masalah aplikasi di lock gue juga gatau, soalnya temen deketnya aja kaya gue gini ga boleh liat, apalagi lo hahaha "
"oh iyah? lu serius dia suka senyum sendiri gitu?"
"ya serius lah, gue kan kalau duduk dikelas di samping dia, terus gue tanya kan, "lu kenapa sih?" dia jawab "gapapa kok, gue cuma baca chat, nih cowo lucu banget", terus gua tanya "Siapa? si Angga?" eh dia malah kayak sok sokan ngedipin mata gitu"
oiyah Namaku Angga, dan temenku itu Nisa..
"ah masa sih? lu serius, jangan bikin gue geer"
"ya ilah, sumpah, masa mau gue potoin, yaudah pepet aja keburu di ambil orang"
Chat ku sama Nisa berakhir disitu, aku ga balas karena memang dipikiran ku sangat bingung, dan juga seneng, tapi yaudah lah, namanya juga cinta, kadang juga membingungkan. Besoknya aku berencana ngajak Riska buat Dinner bareng, karena dia suka itu, dan rencana buat nembak masih belum sampe dipikiran ku, walaupun kadang aku mau nembak dia, tapi kalau hati belum nyaman ya mau apa lagi, aku coba buat chat dia "Hai Riska".. beberapa menit kemudian dia bales
"Hai ngga"
"Lagi ngapain ris? sibuk engga yah?"
"engga kok ngga, lagi di gabut aja nih di kamar bete gitu, kenapa?"
"oh gitu, ya aku mau ngajak kamu makan besok malem bisa engga?"
"emm, kenapa besok? kenapa engga sekarang?"
"kalau sekarang aku ada acara ris, soalnya besok malem temen ada yang ngajak buat main nih"
"oh temen? cewek yah?"
"bukan kok, temen kuliah ku, anak anak kelas"
"emm aku juga besok ada acara soalnya, mau jalan"
"oh gitu yah, yaudah deh aku ga maksa kok, kalau emang ga bisa yaudah gapapa"
dan setelah itu semua, aku gatau kemana riska pergi, soalnya aku bukan type cowo yang stalk atau suka penasaran gitu, cuma kalau masalah lock aplikasi gitu aku masih penasaran, kadang suka labil sih aku, nah, besoknya aku chat dia pagi pagi pas bangun tidur, seperti biasa say good morning aja gitu, tapi engga ada balasan dari dia, mungkin karena emang dia sibuk malamnya mau pergi, jadi dia siap siap untuk acara keluarga mungkin atau yang lain, aku berpikir positive aja, gaboleh nethink, dan aku tunggu balasannya sampe siang, dan siang pun aku chat lagi dan hasilnya tetap sama, malam pun juga, dan hasilnya fix dia menghilang gitu aja, wah hati ku baru mulai terasa resah, dia kemana ya? dia kemana ya? itu yang ada di perasaan ku sekarang, aku coba chat nisa lagi, karena aku takut dia kenapa kenapa ..
"Nisaa...."
"oi ngga, kenapa?"
"si Riska kemana yah? ko chat gue ga dibales dari pagi"
"wah gatau deh, soalnya gue chat juga ga dibales, mungkin abis quota kali ngga"
"oh iyah, bener juga yah, yaudah deh ty nis"
alasan nisa masuk akal, dia pasti abis quota, jadi aku ke indomart beli pulsa buat dia, ya itung itung amal deh, soalnya lagi kangen mau chat dia gitu, nah pas udah di beliin pulsa, aku pikir dia pasti bales tapi ga ada balasan dari dia, oke aku tidur, mungkin dia lagi sibuk.
3 hari berlalu, dan dia baru bales chat aku,
"hai ngga, maaf baru bales, soalnya 3 hari kemaren lagi mager buka hp nih, oiyah kamu isiin aku pulsa yah? "
"hai ris, oh gitu, yaudah gapapa kok, kirain kamu kemana ngilang gitu aja, aku khawatir tau, iyah ris, aku pikir kamu abis pulsanya"
"haha engga kok ngga, oh iyah ini mau diganti engga pulsanya?"
"gausah ris, gapapa kok, buat kamu aja, lagian cuma 25 ribu doang hehe"
"aduh makasih banget yah ngga, kamu emang baik banget"
ya, dari situ lah kita mulai chat bareng lagi, seperti biasa sampe malem, besoknya aku coba ajak dia buat jalan lagi malming nanti, walaupun masih bingung tentang hilangnya dia kemaren tapi aku kangen berat sama dia, sekalian juga aku punya rencana untuk nembak dia, soalnya waktu itu aku pernah liat dia berdua sama cowo duduk di depan kelas sambil ketawa bareng, tapi aku pikir paling itu hanya teman kelasnya aja, jadi aku ga perlu khawatir tentang itu.
"Ris, malming nanti ada acara?"
"engga ada ngga, kenapa?"
"mau ngajak kamu jalan nih, mau engga?"
"oh boleh boleh hehe, emang mau kemana?"
"haha, liat aja ntar yah, pokonya kamu bisa kan?"
"bisa kok hehe"
rencana berhasil, sebentar lagi riska bakal jadi milikku, dan aku janji buat setia sama dia, yes ...
Sekitar seminggu setelah chat itu aku sengaja buat engga chat dia, karena aku mau kasih surprise ke dia, mau bikin dia kangen sama aku dan nanti pas ketemuan jadi kangen kangen bareng, sabtu pagi aku mandi terus siap siap ke pasar bunga, aku mau nembak dia pake bunga, katanya sih ampuh buat nembak cewe dan berhasil, jadi aku ke pasar bunga dan beli bunga 1 iket, dan sorenya bunganya aku taro tas soalnya aku mau jemput dia ke kosannya, parfum sudah ku semprot ke tujuh titik dimana bau bau tak sedap muncul, jadi aku seperti cowo yang mau kondangan, bedanya aku ga pake batik cuma pake polo hitam polos dengan skinny jeans hitam dan jacket motor, pokonya serba hitam malam ini, tapi bunganya mawar putih, jadi kaya yinyang gitu, nah sekarang waktunya aku berangkat,
sesampainya di depan kamar dia, aku tarik nafas dalam dalam, dan berfikir bahwa nanti pas aku tembak dia pokonya aku harus berlutut sambil ngasih bunga kedia terus bilang "Riska, aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu, kamu mau engga jadi pacar aku? kalau mau kamu cium bungan, tapi kalau engga mau kamu buang bunganya" dan pas diterima aku mau peluk dia, hati ku berdebar kencang, dan "TOK TOK TOK", ku ketuk pintunya, belum ada jawaban, kedua kali "TOK TOK TOK", belum juga ada jawaban, sampai akhirnya yang tadinya aku gamau manggil dia tapi aku jadi manggil dia, "Riskaaa", dan dia keluar, eh bukan dia, tapi kamar yang sebelahnya, kamarnya si Nisa,
"Eh angga, loh ngapain disini?"
"mau jemput nisa, nisa nya ada engga?"
"lah nisa nya kan pergi"
"hah? pergi? sama siapa?"
"sama ridho, lah emang lu ada janji sama nisa?"
aku kaget setengah mati, dia pergi? sama cowo? ridho? siapa ridho? aku bertanya tanya dan hatiku kecewa, sangat kecewa malam itu, sampai aku bengong di depan kamar riska, dia kan ada janji sama aku, malam ini, dan dia bilang bisa buat jalan sama aku, tapi kok malah dia pergi sama cowo, oke aku tanya ke nisa
"Ridho? siapa ridho?"
"temen dia, yang cowok, eh lu emang ada janji sama dia?"
dengan hati gelisah dan kecewa aku jawab aja
"engga ada nis, cuma mau main aja ke sini"
"oke deh, gue kebawah dulu yah, mau makan laper"
aku cuma mengangguk dengan muka kecewa, oke fix, mataku berkaca kaca sambil duduk di depan pintu kamar Riska, aku berfikir, oke aku gatau lagi harus gimana, dan hati ku bilang aku harus melupakannya, tapi bunganya? ku ambil kertas di tas dan kutulis kata kata, dan kuselipkan di dalam bunganya, aku taro di depan kamarnya, aku pulang lagi, dan malam ini aku cuma bisa matiin lampu, dan tidur sangat awal sambil dengerin lagu yang bisa buat aku engga mikirn tentang dia, tentang malam ini, tentang kekecewaan ini.....
Minggu pagi aku bangun, kulihat handphone ku, ada 30 chat dari dia dan beberapa miss call dari Riska, aku gamau buka, karena aku udah terlanjur kecewa, aku matiin sinyal alias Airplane mode, dan aku cuma bisa diem dan gatau hari ini harus gimana, aku buka laptop dan cari kesibukan, seperti nonton film atau apalah yang penting ga mikirin dia, tapi tetep aja kepikiran, dan sedikit sedikit aku merasa ingin meledak, engga kuat dengan semua ini, dan akhirnya aku mengeluarkan air mata, walau kutahan tetap saja tidak bisa, setelah itu kulihat status dia di sosmed, ada nama Ridho, dan mereka BERPACARAN.
siangnya setelah ku mandi dan sedang mengeringkan rambut, tiba tiba "TOK TOK TOK" aku diem dan "Anggaaaa" oke itu suara riska, aku engga mau buka, engga mau ketemu lagi sama dia pokonya, "Angga, aku mau ngomong sama kamu, please bukain dong", aku jawab "maaf ris, lagi gabisa diganggu", "Angga, aku gamau pulang sampe kamu bukain pintu kamar kamu", ngapain coba ngancem ngancem gini, aku buka pintu
"Ngapain disini?! pulang gih"
"ih kok kamu jadi berubah gini sih?"
"siapa coba yang berubah, orang gue biasa aja"
"loh kok jadi galak sih," sambil bermuka sedih, aku tau itu cuma akting
"ayo pulang, gue anter ke kos lo," dan aku kunci motor, melihat mukanya yang sedih begitu membuat ku sebenernya engga bisa nyakitin perasaan dia, tapi aku harus ngelakuin itu buat ngelupain dia
"angga ih aku mau ngomong sama kamu"
"ngmong apaan? emang dari tadi engga ngomong?"
"serius nih, aku lupa kalo kita punya acara, sumpah deh aku lupa, terus waktu itu hari jum'at Ridho ngajak aku jalan malming, ya aku inget inget aku ga punya acara, yaudah aku mau deh, maafin aku ngga"
"udah biasa di lupain kok, udah yu pulang gue anter" dengan hati kecewa sangat kecewa, aku nahan semua rasa sakit hatiku, aku cuma bisa nahan air mata yang mau jatuh, dan aku terus ngajak dia buat pulang, dan akhirnya dia mau aku anter pulang.
sampai di depan kosnya, aku melihat dia masih memakai baju tidurnya, dengan celana tidurnya, dengan rambut yang engga disisir, dia rela dateng ke kos ku dengan penampilan begitu, tapi apa daya aku juga udah bukan siapa siapa nya dia lagi, dia udah jadi milik orang lain, tiba tiba Nisa dateng, dan melihat kami berdua, nisa tahu apa masalahnya, nisa cuma bisa melihatku dengan muka kasihan dan mengantarkan Riska ke kamar.
3 bulan berlalu, aku adalah aktifis di salah satu forum novelis di kampus ku, dan biasanya kita mengadakan kontes cerita mini novel karangan sendiri, dan jika menang akan dibuat sebuah forum public yang diadakan di Auditorium kampus, aku mengikuti kontes ini dan bercerita tentang cinta yang sulit, membuat sebuah mini novel hampir sama dengan novel namun ceritanya tidak perlu sejelas novel, tidak perlu sedetail novel dan tidak butuh banyak karakter, hanya beberapa karakter penting didalamnya, aku menceritakan sediki kejadian dan menulisnya di word. Hari pemilihan pemenang diundi, dewan juri memilih cerita ku untuk dijadikan nomor 4 Forum public di sana, wah rasanya aku senang sekali mendengar bahwa cerita ku akan di dengarkan di forum public, iseng iseng aku curhat juga. Selembaran pamflet juga brosur mulai dibagikan,dan hari itu forum dibuka setelah semua kelas selesai, forum public sangat suka di kunjungi oleh mahasiswa/i yang suka bernovel karena forum pulic ini juga memberikan informasi tentang cerita yang baik, dan giliran ku untuk bercerita di atas stage dimulai.
"oke kita punya cerita keempat nih, dengan judul The Missing Heart karya Angga Purnama"
semua audience bertepuk tangan, dan aku menaiki panggung dengan senyuman, hati ku berdebar debar saat duduk diatas panggung dengan 1 host yang mulai meanyaiku tentang cerita itu
"wah angga, aku udah baca nih cerita kamu, keren banget, kaya cerita nyata gitu, boleh engga jelasin ke audience cerita kamu"
"oh oke, jadi cerita itu memang cerita nyata aku yah" kulihat raut muka host terlihat kaget "jadi si cowo itu memang aku, dan si cewe itu emang beneran ada, jadi yang pasti itu bener bener cerita kisah nyata aku, tepatnya kisah cinta aku"
"oh jadi itu beneran kamu? dan berati cewe itu ngga ngehargain banget dong?"
aku senyum sedikit ke host dan "mungkin semua orang berkata demikian termasuk aku sendiri, tapi aku merasa engga dirugiin kok, karena hidup untuk membantu orang lain itu baik dan engga salah juga"
"ya i know, but kamu udah bantuin dia, contohnya disini" host membuka slide cerita ku di belakang dan mulai membacanya "waktu itu dia pulang dari kampus malam hari, dan aku mulai chat dia, dia bales dan dia bercerita bahwa tugas kampusnya banyak dan dia gabisa ngerjain sendiri, padahal dikumpulin besok, jadi ini cuma sehari, aku ke kos dia dan membantu dia mengerjakan semua tugasnya, tapi ketika hari mulai malam, aku lihat kebelakang dia tidur dengan muka yang letih, namun aku membiarkannya karena aku tahu dia lelah, sekitar pukul 12 malam aku baru selesai mengerjakan tugasnya sampai tuntas, dan aku melihat dia tidur diranjang, aku menutupi badannya pakai selimut dan senyum melihat wajahnya yang cantik tanpa make up, aku membereskan semua bukunya, ku taro di dalam tas dan mengambil handphone yang ia genggam saat tidur, kulihat baterai nya hanya tinggal 20%, jadi aku charge dan baru kumatikan lampunya dan kunyalakan lampu tidur nya, aku mengucapkan 'selamat tidur cantik', aku tahu pasti dia engga dengar, dan aku keluar dan mengunci pintunya dari luar dan melemparkan kuncinya kedalam kamarnya lagi",
audience menggeleng kan kepala mereka dan aku melihat host, host bertanya
"oke bener kamu baik banget disitu ngga, tapi apa bisa kamu maafin dia? padahal kamu tuh baik banget sampe bikinin tugasnya dia selesai dan kamu malah di kecewain gitu?"
"aku cuma bisa berbuat baik sama orang, balasan kan tuhan yang balas, jadi kalo emang aku dapatnya kurang baik kaya sekarang ya berati aku kurang baik juga sama orang lain"
host memasang raut muka yang bingung, seakan akan jawaban ku engga logic, dan dia bertanya lagi
"oke 1 thing ngga, aku mau tau sekarang kalo misalkan dia ada disini kamu mau ngomong apa? dan apa kamu udah maafin dia? "
aku melihat sekitar audience, kelihatannya aman, kupikir dia engga ada di acara ini, ya lagi pula pasti dia lagi sama pacarnya ridho
"emm, aku cuma mau bilang, bahagia aja sama dia, jangan kecewain orang yang beneran sayang sama kamu, karena membuat orang kecewa itu sulit untuk memaafkan dan kamu beruntung hanya mengecewakan aku, aku orangnya mudah untuk memaafkan orang lain, karena sejujurnya aku bukan tipe orang pedendam kok, aku udah maafin kamu sejak lama kok, lagi pula buat apa dipungkiri lagi yah kan?"
host hanya senyum dan menganggukan kepala saja, dan berdiri sambil bertepuk tangan, audience pun ikut berdiri dan aku juga berdiri sampai acara cerita ku berakhir. Acara forum public kali ini selesai, banyak audience yang meminta foto dengan pencerita nya, termasuk aku, dan sehabis foto aku melihat keluar auditorium, dan aku melihat Riska dan Nisa di sana, aku menghampirinya, kulihat wajah Riska sedih dan matanya berkaca kaca, aku tanya
"eh Riska, loh kamu kenapa ris?"
"Maafin semua nya ngga, please maafin, aku tuh engga bermaksud buat nyakitin hati kamu waktu itu, demi tuhan deh" sambil sesekali menarik nafas dengan cepat, dan nisa hanya berusaha menenagkan Riska
"Aku udah maafin semuanya kok ris, beneran, bahkan aku udah lupain juga kok"
"tapi dengan forum ini kamu itu engga lupain kejadian itu, please ngga, aku tahu kamu masih marah sama aku"
"oke ayo duduk, kita bicara sambil duduk aja, biar enak"
aku dan riska duduk di depan auditorium, dan nisa pulang, aku bilang nisa untuk pulang duluan, biar nanti riska aku yang antar pulang.
"gini ris, aku emang kecewa sama kamu, kamu tahu kan kenapa aku kecewa? " dia menganggukan kepala "siapa sih orang yang mau dimainin perasaannya kaya gitu ris? coba kamu bayangin, aku udah relain waktu aku demi kamu, aku relain tenaga aku demi kamu, kamu inget waktu aku anter kamu ke mall malem malem karena kamu mau beli baju yang baru keluar itu? aku anter ris, kamu inget pas ujan ujan hp kamu ketinggalan di kamar aku, dan aku anter sambil ujan ujanan, kamu inget? dan kamu inget pas"
Riska memotong
"aku inget semua nya ngga, aku tahu, aku salah, tapi please maafin aku, apa kita mulai semuanya dari 0 lagi ?"
aku kaget, kok bisa bisanya dia ngomong gitu, padahal yang aku tahu dia udah jadian sama ridho
"maksud kamu? kita PDKT lagi terus jadian gitu? kamu mau ngeduain Ridho? "
"angga, aku ini udah putus sama ridho"
"putus? kenapa?"
"dia selingkuhin aku" sambil meneteskan air mati
"serius? kok bisa?"
"ya dia tuh cuma mau mainin aku doang, aku kapok ngga mainin perasaan orang, aku juga sakit hati digituin, tapi aku sekarang merasa bersalah sama kamu ngga"
"aku gabisa ris, aku udah cukup digituin, aku ga mau nyoba lagi, aku mau udahan main pacar pacaran kaya gini, aku mau langsung serius"
"ya aku juga mau serius kok ngga, please jangan giniin aku dong"
"ris, kamu tahu? pertama kali aku lihat kamu sama ridho?"
dia menggelengkan kepala
"jadi waktu itu aku lagi jalan ke mau kekelas, dan lihat kamu sama ridho di depan kelas kamu lagi ketawa tawa bareng, kelas kamu di lantai 1 waktu itu, aku pikir kalian cuma temen, tau engga ? aku tuh berfikir baik tentang itu karena aku bukan siapa siapa nya kamu waktu itu, pas aku naik di escalator lantai 4 aku lihat kamu sama dia pegangan tangan, dan ridho sambil ngelus rambut kamu, disitu aku berfikir kamu udah punya gebetan lain selain aku, aku emang gatau ridho siapa, tapi aku cari tau, aku search profilenya di sosmed, dia anak Band, dia famous, sama kaya kamu, aku? aku bisa apa ? yang cuma cowo dengan hobby nya yang suka nulis doang bisa pacaran sama cewe famous kaya kamu, dan akhirnya aku tanya nisa, nisa bilang kamu suka senyum sendiri kal lagi chatan, dia bilang itu dari aku, awalnya ia aku berfikir begitu, tapi kelamaan aku mulai tahu siapa yang kamu chat, dan kemana kamu 3 hari ngilang tanpa kabar? bahkan nisa temen deket kamu gatau? aku tahu ris, kamu jalan ke puncak sama ridho, kamu ngga bisa dinner sama aku karena kamu punya planning, aku tahu itu dari sosmed Ridho, aku lihat potonya sama kamu di puncak, dan aku cuma bisa sabar ris, dan kemudia aku ajak kamu malmingan, karena aku mau nembak kamu, aku engga mau ridho yang duluan nembak kamu, dan seminggu aku engga ngchat, karena aku mau ngasih surprise ke kamu, aku mau bikin kamu kangen sama aku, tapi apa? Ridho itu priotitas utama kamu, dan aku? aku secondary , dibutuhin pas kamu butuh orang yang gampang di begoin, karena aku cowo tolol yang bisa kamu bohongin kapan pun, kamu suruh ini kamu suruh itu aku nurut, aku tuh udah kaya anjing nya kamu" aku ketawa lucu "ya kan? bener kan aku?"
dia hanya bisa menggelengkan kepala sambil menutupi mulutnya dan mengeluarkan air mata
"maafin semua ngga, please maafin akuuuu" sambil terpatah patah "aku tahu aku salah sama kamu dan sekarang aku yang menyesal kehilangan kamu, aku sayang sama kamu ngga, aku cinta sama kamu, bahkan bungan yang kamu kasih ke aku waktu itu masih aku simpen di kosan aku, setiap hari aku ganti airnya, karena aku tahu, bunga itu kamu beli dengan tulus untuk aku bahkan surat kamu aku masih simpen, nih kalo kamu engga percaya aku bawa kok" mengeluarkan kertasnya dan membacakannya kepada aku "Riska, aku tahu ketika kamu baca surat ini kamu udah milik orang lain, aku tahu bunga dan surat ini udah engga ada artinya lagi, tapi cinta aku ini tulus, tulus seputih mawar ini, semoga kamu bahagia sama dia, sampai kapanpun aku Cinta dan Sayang sama kamu"
aku hanya senyum sedikit dan menggelengkan kepala
"oke, itu surat udah lama, dan surat itu engga ada harganya lagi, hati aku udah gabisa nerima kamu lagi ris, simpan saja bunga sama suratnya, ayo udah malem aku anter kamu pulang"
dan malam ini aku mengantarkan riska pulang, dijalan menuju kosannya, riska menggandeng tanganku seolah dia ga mau kehilangan ku, hati ku perlahan mulai mencintainya lagi, tapi pikiran ku masih tetap tidak mau untuk memilikinya, aku resah dengan keadaan ini, semakin aku pergi semakin dia menghampiri ku, disitu aku coba untuk berdoa memohon petunjuk dan mendamaikan hati dan pikiran ku, sambil jalan aku menenangkan pikiran lagi dan sampai di depan kosannya
"malam ini malam panjang buat aku, ketemu kamu itu kaya balik lagi ke masa lalu aku yang tolol" aku sambil ketawa kecil, tiba tiba dia genggam tangan ku lagi
"terus menurut kamu gimana? kita bisa mulai lagi?"
dia masih membahas itu dan dengan tarikan nafas yang panjang aku bilang
"Simpan saja bunga dan surat itu, simpan saja kenangan aku sama kamu, memori dari nisa ngenalin kamu ke aku sampai escalator ke 4 itu disimpen aja, buat pelajaran kita, dan satu lagi, kalau kamu serius sama aku, tunggu aku aja, aku ga bakal pacarin kamu atau pacaran sama orang lain, aku mau aku sukses dulu baru nanti aku bakal lamar kamu dan nikahin kamu selagi aku berjuang, aku mau kamu benerin diri dulu, aku mau kita nikah bukan pacaran" aku senyum kedia sambil ngelus rambutnya dia, dan dia bilang
"aku janji, aku bakal benerin diri aku dan nunggu kamu dateng ke rumah aku terus ngelamar aku, dan aku janji, aku engga akan pacaran juga sampe kamu lamar aku nanti, aku mau jadi istri kamu, aku mau kamu yang terakhir, karena cuma kamu aku bisa bahagia"
melihat wajahnya aku mulai tahu bahwa cinta yang tulus akan datang disaat kekecewaan menghampiri keduanya, aku tahu dia bakal nepatin janji, dan aku tahu cinta aku benar benar tulus sama dia, bukan lagi dari fisik dia, tapi semua sifat jelek dia aku terima dengan tulus, karena dia pernah ngelakuin sifat jelek itu jadi aku tahu sifat jeleknya dan aku belajar 1 hal dari dia, walau orang lain membohongi kita, atau berbuat jahat sama kita, sabar lah yang mampu menghilangkannya, karena tuhan tahu siapa yang baik dan siapa yang buruk, dan tuhan tahu bahwa doa cinta yang tulus akan dikabulkan.
Sekian :)
Sebulan berkenalan, teman yang mengenalkanku pada Riska tiba tiba nge Chat aku,
"Eh, gimana sama Riska?? udah jadian belum? "
"Belum nis, soalnya gue masih bingung nih"
"Loh bingung kenapa deh? "
"ya lu tau kan Riska itu cantik, famous, masa dia mau sama gue ? udah gitu yah dia itu selalu lock aplikasi chat nya, dan itu semuanya, mending kalau cuma BBM atau Line, tapi ini semua"
"ya ilah, kalau masalah mau atau engga, ya ngga mungkin lah dia mau jalan, hang out sama lu tiap minggu, nonton sama lu, yang pasti sih kayaknya dari tingkah lakunya dia sekarang, dia tuh suka senyum senyum sendiri kalau lagi ngechat gitu, nah kalau masalah aplikasi di lock gue juga gatau, soalnya temen deketnya aja kaya gue gini ga boleh liat, apalagi lo hahaha "
"oh iyah? lu serius dia suka senyum sendiri gitu?"
"ya serius lah, gue kan kalau duduk dikelas di samping dia, terus gue tanya kan, "lu kenapa sih?" dia jawab "gapapa kok, gue cuma baca chat, nih cowo lucu banget", terus gua tanya "Siapa? si Angga?" eh dia malah kayak sok sokan ngedipin mata gitu"
oiyah Namaku Angga, dan temenku itu Nisa..
"ah masa sih? lu serius, jangan bikin gue geer"
"ya ilah, sumpah, masa mau gue potoin, yaudah pepet aja keburu di ambil orang"
Chat ku sama Nisa berakhir disitu, aku ga balas karena memang dipikiran ku sangat bingung, dan juga seneng, tapi yaudah lah, namanya juga cinta, kadang juga membingungkan. Besoknya aku berencana ngajak Riska buat Dinner bareng, karena dia suka itu, dan rencana buat nembak masih belum sampe dipikiran ku, walaupun kadang aku mau nembak dia, tapi kalau hati belum nyaman ya mau apa lagi, aku coba buat chat dia "Hai Riska".. beberapa menit kemudian dia bales
"Hai ngga"
"Lagi ngapain ris? sibuk engga yah?"
"engga kok ngga, lagi di gabut aja nih di kamar bete gitu, kenapa?"
"oh gitu, ya aku mau ngajak kamu makan besok malem bisa engga?"
"emm, kenapa besok? kenapa engga sekarang?"
"kalau sekarang aku ada acara ris, soalnya besok malem temen ada yang ngajak buat main nih"
"oh temen? cewek yah?"
"bukan kok, temen kuliah ku, anak anak kelas"
"emm aku juga besok ada acara soalnya, mau jalan"
"oh gitu yah, yaudah deh aku ga maksa kok, kalau emang ga bisa yaudah gapapa"
dan setelah itu semua, aku gatau kemana riska pergi, soalnya aku bukan type cowo yang stalk atau suka penasaran gitu, cuma kalau masalah lock aplikasi gitu aku masih penasaran, kadang suka labil sih aku, nah, besoknya aku chat dia pagi pagi pas bangun tidur, seperti biasa say good morning aja gitu, tapi engga ada balasan dari dia, mungkin karena emang dia sibuk malamnya mau pergi, jadi dia siap siap untuk acara keluarga mungkin atau yang lain, aku berpikir positive aja, gaboleh nethink, dan aku tunggu balasannya sampe siang, dan siang pun aku chat lagi dan hasilnya tetap sama, malam pun juga, dan hasilnya fix dia menghilang gitu aja, wah hati ku baru mulai terasa resah, dia kemana ya? dia kemana ya? itu yang ada di perasaan ku sekarang, aku coba chat nisa lagi, karena aku takut dia kenapa kenapa ..
"Nisaa...."
"oi ngga, kenapa?"
"si Riska kemana yah? ko chat gue ga dibales dari pagi"
"wah gatau deh, soalnya gue chat juga ga dibales, mungkin abis quota kali ngga"
"oh iyah, bener juga yah, yaudah deh ty nis"
alasan nisa masuk akal, dia pasti abis quota, jadi aku ke indomart beli pulsa buat dia, ya itung itung amal deh, soalnya lagi kangen mau chat dia gitu, nah pas udah di beliin pulsa, aku pikir dia pasti bales tapi ga ada balasan dari dia, oke aku tidur, mungkin dia lagi sibuk.
3 hari berlalu, dan dia baru bales chat aku,
"hai ngga, maaf baru bales, soalnya 3 hari kemaren lagi mager buka hp nih, oiyah kamu isiin aku pulsa yah? "
"hai ris, oh gitu, yaudah gapapa kok, kirain kamu kemana ngilang gitu aja, aku khawatir tau, iyah ris, aku pikir kamu abis pulsanya"
"haha engga kok ngga, oh iyah ini mau diganti engga pulsanya?"
"gausah ris, gapapa kok, buat kamu aja, lagian cuma 25 ribu doang hehe"
"aduh makasih banget yah ngga, kamu emang baik banget"
ya, dari situ lah kita mulai chat bareng lagi, seperti biasa sampe malem, besoknya aku coba ajak dia buat jalan lagi malming nanti, walaupun masih bingung tentang hilangnya dia kemaren tapi aku kangen berat sama dia, sekalian juga aku punya rencana untuk nembak dia, soalnya waktu itu aku pernah liat dia berdua sama cowo duduk di depan kelas sambil ketawa bareng, tapi aku pikir paling itu hanya teman kelasnya aja, jadi aku ga perlu khawatir tentang itu.
"Ris, malming nanti ada acara?"
"engga ada ngga, kenapa?"
"mau ngajak kamu jalan nih, mau engga?"
"oh boleh boleh hehe, emang mau kemana?"
"haha, liat aja ntar yah, pokonya kamu bisa kan?"
"bisa kok hehe"
rencana berhasil, sebentar lagi riska bakal jadi milikku, dan aku janji buat setia sama dia, yes ...
Sekitar seminggu setelah chat itu aku sengaja buat engga chat dia, karena aku mau kasih surprise ke dia, mau bikin dia kangen sama aku dan nanti pas ketemuan jadi kangen kangen bareng, sabtu pagi aku mandi terus siap siap ke pasar bunga, aku mau nembak dia pake bunga, katanya sih ampuh buat nembak cewe dan berhasil, jadi aku ke pasar bunga dan beli bunga 1 iket, dan sorenya bunganya aku taro tas soalnya aku mau jemput dia ke kosannya, parfum sudah ku semprot ke tujuh titik dimana bau bau tak sedap muncul, jadi aku seperti cowo yang mau kondangan, bedanya aku ga pake batik cuma pake polo hitam polos dengan skinny jeans hitam dan jacket motor, pokonya serba hitam malam ini, tapi bunganya mawar putih, jadi kaya yinyang gitu, nah sekarang waktunya aku berangkat,
sesampainya di depan kamar dia, aku tarik nafas dalam dalam, dan berfikir bahwa nanti pas aku tembak dia pokonya aku harus berlutut sambil ngasih bunga kedia terus bilang "Riska, aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu, kamu mau engga jadi pacar aku? kalau mau kamu cium bungan, tapi kalau engga mau kamu buang bunganya" dan pas diterima aku mau peluk dia, hati ku berdebar kencang, dan "TOK TOK TOK", ku ketuk pintunya, belum ada jawaban, kedua kali "TOK TOK TOK", belum juga ada jawaban, sampai akhirnya yang tadinya aku gamau manggil dia tapi aku jadi manggil dia, "Riskaaa", dan dia keluar, eh bukan dia, tapi kamar yang sebelahnya, kamarnya si Nisa,
"Eh angga, loh ngapain disini?"
"mau jemput nisa, nisa nya ada engga?"
"lah nisa nya kan pergi"
"hah? pergi? sama siapa?"
"sama ridho, lah emang lu ada janji sama nisa?"
aku kaget setengah mati, dia pergi? sama cowo? ridho? siapa ridho? aku bertanya tanya dan hatiku kecewa, sangat kecewa malam itu, sampai aku bengong di depan kamar riska, dia kan ada janji sama aku, malam ini, dan dia bilang bisa buat jalan sama aku, tapi kok malah dia pergi sama cowo, oke aku tanya ke nisa
"Ridho? siapa ridho?"
"temen dia, yang cowok, eh lu emang ada janji sama dia?"
dengan hati gelisah dan kecewa aku jawab aja
"engga ada nis, cuma mau main aja ke sini"
"oke deh, gue kebawah dulu yah, mau makan laper"
aku cuma mengangguk dengan muka kecewa, oke fix, mataku berkaca kaca sambil duduk di depan pintu kamar Riska, aku berfikir, oke aku gatau lagi harus gimana, dan hati ku bilang aku harus melupakannya, tapi bunganya? ku ambil kertas di tas dan kutulis kata kata, dan kuselipkan di dalam bunganya, aku taro di depan kamarnya, aku pulang lagi, dan malam ini aku cuma bisa matiin lampu, dan tidur sangat awal sambil dengerin lagu yang bisa buat aku engga mikirn tentang dia, tentang malam ini, tentang kekecewaan ini.....
Minggu pagi aku bangun, kulihat handphone ku, ada 30 chat dari dia dan beberapa miss call dari Riska, aku gamau buka, karena aku udah terlanjur kecewa, aku matiin sinyal alias Airplane mode, dan aku cuma bisa diem dan gatau hari ini harus gimana, aku buka laptop dan cari kesibukan, seperti nonton film atau apalah yang penting ga mikirin dia, tapi tetep aja kepikiran, dan sedikit sedikit aku merasa ingin meledak, engga kuat dengan semua ini, dan akhirnya aku mengeluarkan air mata, walau kutahan tetap saja tidak bisa, setelah itu kulihat status dia di sosmed, ada nama Ridho, dan mereka BERPACARAN.
siangnya setelah ku mandi dan sedang mengeringkan rambut, tiba tiba "TOK TOK TOK" aku diem dan "Anggaaaa" oke itu suara riska, aku engga mau buka, engga mau ketemu lagi sama dia pokonya, "Angga, aku mau ngomong sama kamu, please bukain dong", aku jawab "maaf ris, lagi gabisa diganggu", "Angga, aku gamau pulang sampe kamu bukain pintu kamar kamu", ngapain coba ngancem ngancem gini, aku buka pintu
"Ngapain disini?! pulang gih"
"ih kok kamu jadi berubah gini sih?"
"siapa coba yang berubah, orang gue biasa aja"
"loh kok jadi galak sih," sambil bermuka sedih, aku tau itu cuma akting
"ayo pulang, gue anter ke kos lo," dan aku kunci motor, melihat mukanya yang sedih begitu membuat ku sebenernya engga bisa nyakitin perasaan dia, tapi aku harus ngelakuin itu buat ngelupain dia
"angga ih aku mau ngomong sama kamu"
"ngmong apaan? emang dari tadi engga ngomong?"
"serius nih, aku lupa kalo kita punya acara, sumpah deh aku lupa, terus waktu itu hari jum'at Ridho ngajak aku jalan malming, ya aku inget inget aku ga punya acara, yaudah aku mau deh, maafin aku ngga"
"udah biasa di lupain kok, udah yu pulang gue anter" dengan hati kecewa sangat kecewa, aku nahan semua rasa sakit hatiku, aku cuma bisa nahan air mata yang mau jatuh, dan aku terus ngajak dia buat pulang, dan akhirnya dia mau aku anter pulang.
sampai di depan kosnya, aku melihat dia masih memakai baju tidurnya, dengan celana tidurnya, dengan rambut yang engga disisir, dia rela dateng ke kos ku dengan penampilan begitu, tapi apa daya aku juga udah bukan siapa siapa nya dia lagi, dia udah jadi milik orang lain, tiba tiba Nisa dateng, dan melihat kami berdua, nisa tahu apa masalahnya, nisa cuma bisa melihatku dengan muka kasihan dan mengantarkan Riska ke kamar.
3 bulan berlalu, aku adalah aktifis di salah satu forum novelis di kampus ku, dan biasanya kita mengadakan kontes cerita mini novel karangan sendiri, dan jika menang akan dibuat sebuah forum public yang diadakan di Auditorium kampus, aku mengikuti kontes ini dan bercerita tentang cinta yang sulit, membuat sebuah mini novel hampir sama dengan novel namun ceritanya tidak perlu sejelas novel, tidak perlu sedetail novel dan tidak butuh banyak karakter, hanya beberapa karakter penting didalamnya, aku menceritakan sediki kejadian dan menulisnya di word. Hari pemilihan pemenang diundi, dewan juri memilih cerita ku untuk dijadikan nomor 4 Forum public di sana, wah rasanya aku senang sekali mendengar bahwa cerita ku akan di dengarkan di forum public, iseng iseng aku curhat juga. Selembaran pamflet juga brosur mulai dibagikan,dan hari itu forum dibuka setelah semua kelas selesai, forum public sangat suka di kunjungi oleh mahasiswa/i yang suka bernovel karena forum pulic ini juga memberikan informasi tentang cerita yang baik, dan giliran ku untuk bercerita di atas stage dimulai.
"oke kita punya cerita keempat nih, dengan judul The Missing Heart karya Angga Purnama"
semua audience bertepuk tangan, dan aku menaiki panggung dengan senyuman, hati ku berdebar debar saat duduk diatas panggung dengan 1 host yang mulai meanyaiku tentang cerita itu
"wah angga, aku udah baca nih cerita kamu, keren banget, kaya cerita nyata gitu, boleh engga jelasin ke audience cerita kamu"
"oh oke, jadi cerita itu memang cerita nyata aku yah" kulihat raut muka host terlihat kaget "jadi si cowo itu memang aku, dan si cewe itu emang beneran ada, jadi yang pasti itu bener bener cerita kisah nyata aku, tepatnya kisah cinta aku"
"oh jadi itu beneran kamu? dan berati cewe itu ngga ngehargain banget dong?"
aku senyum sedikit ke host dan "mungkin semua orang berkata demikian termasuk aku sendiri, tapi aku merasa engga dirugiin kok, karena hidup untuk membantu orang lain itu baik dan engga salah juga"
"ya i know, but kamu udah bantuin dia, contohnya disini" host membuka slide cerita ku di belakang dan mulai membacanya "waktu itu dia pulang dari kampus malam hari, dan aku mulai chat dia, dia bales dan dia bercerita bahwa tugas kampusnya banyak dan dia gabisa ngerjain sendiri, padahal dikumpulin besok, jadi ini cuma sehari, aku ke kos dia dan membantu dia mengerjakan semua tugasnya, tapi ketika hari mulai malam, aku lihat kebelakang dia tidur dengan muka yang letih, namun aku membiarkannya karena aku tahu dia lelah, sekitar pukul 12 malam aku baru selesai mengerjakan tugasnya sampai tuntas, dan aku melihat dia tidur diranjang, aku menutupi badannya pakai selimut dan senyum melihat wajahnya yang cantik tanpa make up, aku membereskan semua bukunya, ku taro di dalam tas dan mengambil handphone yang ia genggam saat tidur, kulihat baterai nya hanya tinggal 20%, jadi aku charge dan baru kumatikan lampunya dan kunyalakan lampu tidur nya, aku mengucapkan 'selamat tidur cantik', aku tahu pasti dia engga dengar, dan aku keluar dan mengunci pintunya dari luar dan melemparkan kuncinya kedalam kamarnya lagi",
audience menggeleng kan kepala mereka dan aku melihat host, host bertanya
"oke bener kamu baik banget disitu ngga, tapi apa bisa kamu maafin dia? padahal kamu tuh baik banget sampe bikinin tugasnya dia selesai dan kamu malah di kecewain gitu?"
"aku cuma bisa berbuat baik sama orang, balasan kan tuhan yang balas, jadi kalo emang aku dapatnya kurang baik kaya sekarang ya berati aku kurang baik juga sama orang lain"
host memasang raut muka yang bingung, seakan akan jawaban ku engga logic, dan dia bertanya lagi
"oke 1 thing ngga, aku mau tau sekarang kalo misalkan dia ada disini kamu mau ngomong apa? dan apa kamu udah maafin dia? "
aku melihat sekitar audience, kelihatannya aman, kupikir dia engga ada di acara ini, ya lagi pula pasti dia lagi sama pacarnya ridho
"emm, aku cuma mau bilang, bahagia aja sama dia, jangan kecewain orang yang beneran sayang sama kamu, karena membuat orang kecewa itu sulit untuk memaafkan dan kamu beruntung hanya mengecewakan aku, aku orangnya mudah untuk memaafkan orang lain, karena sejujurnya aku bukan tipe orang pedendam kok, aku udah maafin kamu sejak lama kok, lagi pula buat apa dipungkiri lagi yah kan?"
host hanya senyum dan menganggukan kepala saja, dan berdiri sambil bertepuk tangan, audience pun ikut berdiri dan aku juga berdiri sampai acara cerita ku berakhir. Acara forum public kali ini selesai, banyak audience yang meminta foto dengan pencerita nya, termasuk aku, dan sehabis foto aku melihat keluar auditorium, dan aku melihat Riska dan Nisa di sana, aku menghampirinya, kulihat wajah Riska sedih dan matanya berkaca kaca, aku tanya
"eh Riska, loh kamu kenapa ris?"
"Maafin semua nya ngga, please maafin, aku tuh engga bermaksud buat nyakitin hati kamu waktu itu, demi tuhan deh" sambil sesekali menarik nafas dengan cepat, dan nisa hanya berusaha menenagkan Riska
"Aku udah maafin semuanya kok ris, beneran, bahkan aku udah lupain juga kok"
"tapi dengan forum ini kamu itu engga lupain kejadian itu, please ngga, aku tahu kamu masih marah sama aku"
"oke ayo duduk, kita bicara sambil duduk aja, biar enak"
aku dan riska duduk di depan auditorium, dan nisa pulang, aku bilang nisa untuk pulang duluan, biar nanti riska aku yang antar pulang.
"gini ris, aku emang kecewa sama kamu, kamu tahu kan kenapa aku kecewa? " dia menganggukan kepala "siapa sih orang yang mau dimainin perasaannya kaya gitu ris? coba kamu bayangin, aku udah relain waktu aku demi kamu, aku relain tenaga aku demi kamu, kamu inget waktu aku anter kamu ke mall malem malem karena kamu mau beli baju yang baru keluar itu? aku anter ris, kamu inget pas ujan ujan hp kamu ketinggalan di kamar aku, dan aku anter sambil ujan ujanan, kamu inget? dan kamu inget pas"
Riska memotong
"aku inget semua nya ngga, aku tahu, aku salah, tapi please maafin aku, apa kita mulai semuanya dari 0 lagi ?"
aku kaget, kok bisa bisanya dia ngomong gitu, padahal yang aku tahu dia udah jadian sama ridho
"maksud kamu? kita PDKT lagi terus jadian gitu? kamu mau ngeduain Ridho? "
"angga, aku ini udah putus sama ridho"
"putus? kenapa?"
"dia selingkuhin aku" sambil meneteskan air mati
"serius? kok bisa?"
"ya dia tuh cuma mau mainin aku doang, aku kapok ngga mainin perasaan orang, aku juga sakit hati digituin, tapi aku sekarang merasa bersalah sama kamu ngga"
"aku gabisa ris, aku udah cukup digituin, aku ga mau nyoba lagi, aku mau udahan main pacar pacaran kaya gini, aku mau langsung serius"
"ya aku juga mau serius kok ngga, please jangan giniin aku dong"
"ris, kamu tahu? pertama kali aku lihat kamu sama ridho?"
dia menggelengkan kepala
"jadi waktu itu aku lagi jalan ke mau kekelas, dan lihat kamu sama ridho di depan kelas kamu lagi ketawa tawa bareng, kelas kamu di lantai 1 waktu itu, aku pikir kalian cuma temen, tau engga ? aku tuh berfikir baik tentang itu karena aku bukan siapa siapa nya kamu waktu itu, pas aku naik di escalator lantai 4 aku lihat kamu sama dia pegangan tangan, dan ridho sambil ngelus rambut kamu, disitu aku berfikir kamu udah punya gebetan lain selain aku, aku emang gatau ridho siapa, tapi aku cari tau, aku search profilenya di sosmed, dia anak Band, dia famous, sama kaya kamu, aku? aku bisa apa ? yang cuma cowo dengan hobby nya yang suka nulis doang bisa pacaran sama cewe famous kaya kamu, dan akhirnya aku tanya nisa, nisa bilang kamu suka senyum sendiri kal lagi chatan, dia bilang itu dari aku, awalnya ia aku berfikir begitu, tapi kelamaan aku mulai tahu siapa yang kamu chat, dan kemana kamu 3 hari ngilang tanpa kabar? bahkan nisa temen deket kamu gatau? aku tahu ris, kamu jalan ke puncak sama ridho, kamu ngga bisa dinner sama aku karena kamu punya planning, aku tahu itu dari sosmed Ridho, aku lihat potonya sama kamu di puncak, dan aku cuma bisa sabar ris, dan kemudia aku ajak kamu malmingan, karena aku mau nembak kamu, aku engga mau ridho yang duluan nembak kamu, dan seminggu aku engga ngchat, karena aku mau ngasih surprise ke kamu, aku mau bikin kamu kangen sama aku, tapi apa? Ridho itu priotitas utama kamu, dan aku? aku secondary , dibutuhin pas kamu butuh orang yang gampang di begoin, karena aku cowo tolol yang bisa kamu bohongin kapan pun, kamu suruh ini kamu suruh itu aku nurut, aku tuh udah kaya anjing nya kamu" aku ketawa lucu "ya kan? bener kan aku?"
dia hanya bisa menggelengkan kepala sambil menutupi mulutnya dan mengeluarkan air mata
"maafin semua ngga, please maafin akuuuu" sambil terpatah patah "aku tahu aku salah sama kamu dan sekarang aku yang menyesal kehilangan kamu, aku sayang sama kamu ngga, aku cinta sama kamu, bahkan bungan yang kamu kasih ke aku waktu itu masih aku simpen di kosan aku, setiap hari aku ganti airnya, karena aku tahu, bunga itu kamu beli dengan tulus untuk aku bahkan surat kamu aku masih simpen, nih kalo kamu engga percaya aku bawa kok" mengeluarkan kertasnya dan membacakannya kepada aku "Riska, aku tahu ketika kamu baca surat ini kamu udah milik orang lain, aku tahu bunga dan surat ini udah engga ada artinya lagi, tapi cinta aku ini tulus, tulus seputih mawar ini, semoga kamu bahagia sama dia, sampai kapanpun aku Cinta dan Sayang sama kamu"
aku hanya senyum sedikit dan menggelengkan kepala
"oke, itu surat udah lama, dan surat itu engga ada harganya lagi, hati aku udah gabisa nerima kamu lagi ris, simpan saja bunga sama suratnya, ayo udah malem aku anter kamu pulang"
dan malam ini aku mengantarkan riska pulang, dijalan menuju kosannya, riska menggandeng tanganku seolah dia ga mau kehilangan ku, hati ku perlahan mulai mencintainya lagi, tapi pikiran ku masih tetap tidak mau untuk memilikinya, aku resah dengan keadaan ini, semakin aku pergi semakin dia menghampiri ku, disitu aku coba untuk berdoa memohon petunjuk dan mendamaikan hati dan pikiran ku, sambil jalan aku menenangkan pikiran lagi dan sampai di depan kosannya
"malam ini malam panjang buat aku, ketemu kamu itu kaya balik lagi ke masa lalu aku yang tolol" aku sambil ketawa kecil, tiba tiba dia genggam tangan ku lagi
"terus menurut kamu gimana? kita bisa mulai lagi?"
dia masih membahas itu dan dengan tarikan nafas yang panjang aku bilang
"Simpan saja bunga dan surat itu, simpan saja kenangan aku sama kamu, memori dari nisa ngenalin kamu ke aku sampai escalator ke 4 itu disimpen aja, buat pelajaran kita, dan satu lagi, kalau kamu serius sama aku, tunggu aku aja, aku ga bakal pacarin kamu atau pacaran sama orang lain, aku mau aku sukses dulu baru nanti aku bakal lamar kamu dan nikahin kamu selagi aku berjuang, aku mau kamu benerin diri dulu, aku mau kita nikah bukan pacaran" aku senyum kedia sambil ngelus rambutnya dia, dan dia bilang
"aku janji, aku bakal benerin diri aku dan nunggu kamu dateng ke rumah aku terus ngelamar aku, dan aku janji, aku engga akan pacaran juga sampe kamu lamar aku nanti, aku mau jadi istri kamu, aku mau kamu yang terakhir, karena cuma kamu aku bisa bahagia"
melihat wajahnya aku mulai tahu bahwa cinta yang tulus akan datang disaat kekecewaan menghampiri keduanya, aku tahu dia bakal nepatin janji, dan aku tahu cinta aku benar benar tulus sama dia, bukan lagi dari fisik dia, tapi semua sifat jelek dia aku terima dengan tulus, karena dia pernah ngelakuin sifat jelek itu jadi aku tahu sifat jeleknya dan aku belajar 1 hal dari dia, walau orang lain membohongi kita, atau berbuat jahat sama kita, sabar lah yang mampu menghilangkannya, karena tuhan tahu siapa yang baik dan siapa yang buruk, dan tuhan tahu bahwa doa cinta yang tulus akan dikabulkan.
Sekian :)
Mungkin
Namaku Tio, ini sedikit kisah hidupku
yang ku jalani sekarang, bukan hanya kisah dihidupku tetapi kisah cintaku yang
selalu gagal, walau gagal aku tidak pernah menyerah untuk mendapatkan cintaku
lagi, tapi sedikit rasa sakit hati sering kualami ketika ku kenal dengan
beberapa perempuan, tapi kali ini aku benar benar merasakan apa yang namanya sakit hati, aku kenal
dengan permpuan cantik, dia memakai jilbab putih setiap kesekolah, entah apa
yang ada didalam dirinya aku tidak tahu, yang pasti dia bisa membuat hati ini
terus mencintai dia, namanya rista, dia cantik, putih, tinggi, tapi sayang dia
punya pacar, dan mungkin beberapa perempuan menganggap pacarnya itu ganteng,
tapi itu tidak menuruku.
Hari ini
hari rabu, aku kesekolah bersama 3 sahabat ku, tadinya sih seperti biasa hanya
bermain, tapi sekarang aku punya job yang harus di selesaikan, yaitu membuat
film pendek, putri mengajaku untuk membuat komunitas film indie, karena dia
tahu aku pernah membuat film pendek untuk lomba, walau tidak menang tapi tidak
apa apa, karena kesukaan ku membuat film lah yang membangkitkan semangatku
untuk terus berkarya dari film. Putri mengajaku dan 2 sahabatku untuk
mendirikan komunitas itu, komunitas film indie tangerang, walau kami belum bisa
apa apa, tapi kami yakin jika kami semua berusaha untuk mendirikan ini pasti
komunitas ini bisa terkenal, walau hanya di tangerang saja itu tidak masalah,
tetapi jika sampai seluruh indonesia pasti kami akan sangat bangga. Dan hari
ini aku pertama kali bertemu rista, yang ada di pikiran ku saat ini adalah dia
berbeda dari perempuan lain, dia sangat cantik, aku bertemu dia bukannya aku
ingin menjadi dia pacar awalnya, hanya saja aku mengajak dia dalam sebuah film
yang kubuat sendiri, dia mau bermain di film ku dan masuk ke komunitas ku,saat
itu perasaan ku sangat senang, entah karena memang dia yang pas dengan karakter
disitu atau hatiku yang mengetuk pintu cinta aku lagi, tapi aku harus
profesional, dia cuma artis ku, dan aku bukan hanung yang memacari artisnya
sendiri, aku cuma sutradara biasa, tidak lebih seperti hanung. Saat pertama bertemu
itu, aku sudah dapat nomor handphone nya, setiap malam aku sms dia, memang
benar dia berbeda, sangat jauh berbeda, setiap kata dari pesan singkatnya itu
membuat ketukan dari hati ku bertambah banyak, akhirnya aku tanya temannya dan
teman ku hanya menjawab "yah sayang banget ka, dia udah punya pacar",
rasanya memang sedikit kecewa tapi apa salahnya kalau aku coba untuk mendekati
dia, kali saja dia putus sama pacarnya.
Selama
kurang lebih 1 bulan aku kenal dia, semakin hari aku semakin sayang, tapi aku sadar
kalau dia sudah ada yang punya, dia sudah milik orang lain, dan dia sangat
sayang dengan pacarnya, lalu aku, aku hanya bisa berharap, berharap dan
berharap selagi aku masih bisa berharap, aku hanya berfikir dia pasti terbaik
untuk ku. Dan malam ini aku berfikir apa aku salah jika aku sayang sama dia,
apa aku sadar kalau dia sudah punya pacar, akhirnya kuberanikan diri, beranikan
diri untuk melakukan hal dewasa, walau hanya dari sms
Aku
"ta, aku mau nanya serius nih"
Rista
"nanya apa ka?"
Aku
"tapi kamu jangan marah yah?"
Rista
"emang mau tanya apa? Aku ngga marah ko"
Aku
"salah ngga sih kalau aku sayang sama kamu?"
Rista
"sebenernya salah ka, kan aku udah ada yang punya, maaf yah ka u,u"
Aku
"gapapa aku tau ko aku salah, aku tau kamu sayang sama pacar kamu, yaudah
deh aku ngga pengen ganggu hubungan kamu lagi"
Rista
"iyah ka, tapi kita masih bisa sahabatan kan?"
Aku
"iyah ta"
Di balik
kata itu, aku tuh sebenernya mau yang lebih dari seorang sahabat, aku ingin
menjadi orang yang selalu ada di samping kamu, disaat sedih, senang kita lakuin
sama sama, tapi kamu hanya menganggap aku seorang kaka, atau hanya teman, semua
sudah jelas, malam ini aku hanya memeluk guling kesayanganku dan berfikir bahwa
aku sangat bodoh bisa sayang sama orang yang sudah punya pacar, sangat bodoh,
karena aku sudah sangat sayanag dengan dia, mungkin memang dia ada di dalam
daftar perempuan yang tidak akan pernah aku dapatkan sampai kapanpun, dan aku
sadar, orang sepertiku tidak akan bisa mendapatkan perempuan secantik dan
sehebat dia, aku sadar, akhirnya aku coba untuk berhenti menangis, aku coba
tidak mengingat perasaan ini, karena ini sangat sakit, lebih sakit dari apapun,
akhirnya kupejamkan mata ku dan mulai tidur dengan nyaman.
Sekitar
1 minggu aku tidak sms dia, tapi dia yang sms aku, aku bingung mau membalas
atau tidak, tapi karena aku tidak tega, jadi kubalas smsnya dia, aku tidak
tahan dengan smsnya, dia sangat khawatir dan perhatian sama aku, aku berfikir
dia memperhatikanku karena memang aku hanya dianggap sebagai kakanya, tidak
lebih, aku memang lebih tua, jadi itulah sebab pertama dia hanya menganggap ku
kaka. Hari ini adalah hari dimana komunitas kita berkumul semua, semua
anggotanya harus kumpul untuk membicarakan rencana pembuatan film atau shutting
lokasi, jadi aku dan putri berharap semua kumpul,disini aku kembali melihat
dia, dia yang kemarin sempat hilang tiba tiba muncul dengan perhatiaanya, aku
hanya bisa bercanda dengan dia, sekata dua kata kulontarkan kepadanya, mungkin
membuat dia senang, tapi sebenernya aku tahu dia tidak prnah menganggap serius
apa yang kukatakan, padahal itu sebuah perasaan ku yang sempat hilang kemarin,
aku tahu, aku sadar, aku hanya kaka kakaan nya saja, tapi aku berharap dia bisa
menjadi pacar ku nanti, akhirnya acara selesai, dan rista tidak membawa motor,
rencananya dia akan dijemput oleh pacarnya, tetapi tidak jadi, jadi kucoba
untuk menawarkan dia pulang bersamaku, dan dia mau, dia mau pulang bersama ku,
rasanya seperti aku membawa perempuan cantik yang hanya mimpi bisa seperti ini,
tapi aku tahu ini bukan mimpi, mengantarkan dia pulang saja membuatku cukup
utnuk bisa sayang dengannya itu saja, tetapi daya khayal ku yang selalu menjadi
pacarnya itu yang mebuat ku susah melupakan dia, mungkin dia memang perempuan
yang akan ada di hati aku nanti, tetapi tidak untuk kenyataan, sangat tidak
mungkin.
Hari ini
hari jum'at, katanya hari ini pembagian rapot, dan aku bersama 3 sahabat ku
kesekolah, mungkin akan ada dia, aku tahu pasti ada dia, aku mulai berangkat
dengan motorku, tiba tiba handphone ku getar, getar bukan ada telphone yang
masuk tapi sms dari rista, rista sms ke aku dengan emot sedih, kenapa dia, aku
kaget, dia belum pernah sedih waktu smsan sama aku, aku tahu dia anaknya murah
senyum dan selalu periang, tapi kali ini
Rista
" kaaaaaa :'("
Aku
" kamu kenapa ta?"
Rista
"aku mau cerita ka u,u"
Aku
"cerita apa?"
Rista
"kaka sini dulu u,u"
Aku
"kemana?"
Aku coba
untuk dia cerita tapi dia ingin cerita berdua sama aku bukan lewat sms, jadi
kuajak untuk ketemu di kantin saja, mungkin jadi nyaman, karena hanya berdua,
tetapi masih menunggu rapotnya datang, pasti dia kepikiran akan hal ini, aku
tidak tahu dia punya masalah apa, mudah mudahan ini bukan masalah serius,
akhirnya kuparkirkan motorku dan aku menuju kekantin bersama temanku, tapi tidak
lama, dia datang dan memanggilku, dia memberikan handphone nya kepadaku, aku
membaca apa yang dia kasih, aku kaget, ternyata ini masalah serius, pacarnya
menduakan dia, aku sempat mau marah sama pacarnya, tapi ini masalah dia, bukan
masalah aku, jika aku ikut campur pasti akan bertambah panjang, jadi kucoba
membuat dia merasa tidak kepikiran dengan maalahnya, aku juga berfikir ini hal
bagus untukku, karena dia berfikir akan putus dengan pacarnya, ini kesempatan
bagus untukku, kesempatan yang sangat istimewa, aku coba membuatnya merasa
nyaman dan tidak terpikir olehnya, katanya hari ini pacarnya akan menjemput
dia, dan dia akan berkata kepadanya, tentang apa maksud dari gambar itu, aku
sedikit berharap jahat, aku berharap dia putus dengan pacarnya, karena aku
sangat sayang, pacarnya itu bodoh, dia menyia nyiakan perempuan cantik seperti
rista, padahal aku saja susah
untuk mendapatkan rista, tetapi pacarnya malah menyia nyiakan rista, ini
keterlaluan.
Aku
pulang kerumah seusai solat jum'at, aku coba sms dia, untuk menanyakan
bagaimana kabarnya sekarang, disini aku masih berfikir bahwa dia sudah putus,
tetapi takdir berkata lain
Aku
"ta gimana sama pacar kamu?"
Rista
"alhamdulillah ka, aku ngga jadi putus, dia minta maaf ke aku dan ngga
akan mengulangnya lagi, hati aku sampai luluh ka tadi u,u"
Aku
"oh yaudah bagus deh :) mudah mudahan aja kamu ngga kecewa"
Rista
"tapi tadi dia udah janji ko ka, dia ngga akan ngecewain aku lagi"
Aku
"iyah mudah mudahan aja bener :) selamat yah, aku makan dulu"
Rista
"iyah ka sama sama, iyah ka :')"
Dibalik
semua senyum itu aku merasa amat sangat hancur, dan sekarang aku tahu bahwa
memang kamu perempuan yang tidak bisa aku dapatkan sampai kapanpun, yang
tadinya mood ku senang kini langsung berubah menjadi bad, sangat bad, aku
langsung menuju ke kamarku dan mengunci pintu, ku ambil guling dan sedikit demi
sedikit ku teteskan lagi air mataku, ini kedua kalinya aku menteskan air
mataku, seharusnya aku tidak usah berharap lebih dari perempuan secantik itu,
aku memang bodoh,sangat bodoh, aku seharusnya tahu dia tidak akan menjadi apa
yang ada dihati aku, dia hanya seorang harapan, harapan yang bodoh, harapan
yang tidak akan aku dapatkan sampai kapanpun, untuk apa aku melakukan hal yang
lucu kepadanya agar dia tahu betapa aku sayang deenganya, untuk apa, aku
menangis sampai aku tertidur pulas, dan sampai aku tidak bisa menahan sakitnya
perasaan ini.
Dan hari
ini hari sabtu, hari ini ada rencana untuk pengambilan gambar, kucoba untuk
jaga jarak dengan dia, bukan karena marah, tetapi aku ingin dewasa, melupakan
dia itu jalan terbaik, mungkin dia merasa aku berubah, itu tidak masalah
untukku, karena itu sangat penting, aku harus berubah, untuk melupakan dia,
hari ini pengambilan gambar di lokasi pertama yaitu mall tangerang city, aku coba
untuk mengajak pemain ku bersikap baik dan harus bisa membuat perannya menjadi
keren, kucoba itu, karena disini aku yang bertanggung jawab, aku sutradaranya,
jadi aku yang mengatur jalannya cerita, sekitar 2 jam kita disini dan akhirnya
selesai, setelah itu kita langsung menuju ke taman, taman kota 2, karena
pengambilan gambar kedua ada disana, menurutku itu tempat yang pas untuk scene
film ku, mudah mudahan hari ini lancar dan tidak ada masalah.
Sampai
di tamkot, aku melatih pemain kedua, untuk mendapat kan hasil maksimal sebuah
peran, semaksimal mungkin aku melatihnya, jadi sedikit demi sedikit lancar, dan
yang pasti mereka akan lebih mendalami perannya. Akhirnya hari ini selesai, aku
membiarkan semua pemain ku beristirahat, pasti mereka kelelahan, jadi aku
biarkan mereka berjalan jalan disana, aku duduk dibawah pohon rindang, aku
membaca naskahnya lagi, suapaya bisa mendapatkan lokasi yang pas untuk scene
yang lainnya, jadi kubaca dan mencari dimana kira kira yang pas untuk lokasi,
tiba tiba dari belakang rista memegang pundakku, dan
Rista
"hei ka, sendirian aja?"
Aku
" eh iyah ta"
Rista
" ngapain ka? Sibuk ngga?"
Aku
" ngga sih, ngga terlalu, kenapa?"
Rista
"aku mau cerita ka, boleh kan?"
Aku
"oh boleh boleh, silahkan"
Rista
"kenapa yah ka, ko aku tuh kemarin bisa maafin pacar aku gitu aja, aku
gatau ka kenapa sama perasaan aku ke dia ka, padahal dia udah ngianatin
aku"
Aku
"mungkin, kamu sayang sama dia, kamu tulus sama dia dan mungkin hati kamu
benar benar sayang sama dia walaupun dia begitu sama kamu"
Rista
"masa sih ka? Tapi aku tuh beneran gatau, kaya dihipnotis gitu ka"
Aku
"cuma firasat kamu aja bilang kamu dihipnotis, tapi sebenernya perasaan
kamu bilang kamu tulus"
Rista
" oh gitu yah ka?"
Aku
"mungkin, yaudah aku mau kesitu bentar yah, mau beli minuman"
Aku
berdiri, dan membersihkan celana ku yang terkena pasir di tempat duduk ku tadi,
memasukan tanganku ke dalam saku celana dan mulai meninggalkan rista sendirian,
aku membelakangi rista tanpa mengatakan sedikit pun kata selamat tinggal, tiba
tiba rista berkata
Rista
"ka, makasih yah udah mau ngasih saran ke aku"
Aku
melihat kebelakang sedikit dan berkata "iyah, sama sama" lalu
melanjutkan jalanku
Mungkin
inilah yang terbaik, mungkin inilah jalannya, dan mungkin juga aku salah, aku
tidak akan pernah tahu apa yang ada didepan sana nantinya yang jelas, dia
sayang sama pacarnya dan aku bukan siapa siapa, aku hanya aku dan dia adalah
seorang yang hanya bisa aku harap tetapi aku tahu aku tidak bisa menggapainya,
dedngan perasaan hancur aku menjauhi dia dari bawah pohon itu.
Hujan 12 Maret
Tuuuuut
... Tuuuuttt
Sambil
merenggangkan badan, gue mematikan alarm yang ada di samping tempat tidur, oke
pagi ini hujan turun, dan yang bikin galau kalau sekarang weekend, fix gue
galau, gue turun dari tempat tidur yang mirip dengan kapal pecah, berantakan,
bau iler dan tidak terurus, gue bangun masih setengah sadar, ya Setengah SADAR,
gue cek hp, ada notif sms dari cewek gue Siska, pacaran sama siska lebih dari 1
tahun engga membuat gue merasa bosan, gue engga merasa bosan karena siska
selalu baik dan dewasa, kadang gue merasa dia jauh lebih dewasa dari gue, tapi
disitulah gue, suka dengan cewek yang lebih dewasa, karena kedewasaan adalah
benih dari kesetiaan.
Do, bangun ! udah jam berapa nih ! jangan
lupa sarapan, love you
Hawa dingin dari hujan membuat gue
males banget buat keluar kamar, tapi karena ini weekend dan gue engga mau
ketinggalan jadi gue paksa untuk bangun, gue jalan menuju dapur, membuat
secangkir susu dan roti isi, gue tahu bahwa dengan badan seadanya gue pasti bakal
menggigil parah ketika hujan, ya wajar lah, ini kota hujan, dan setiap hari
pasti ada hujannya, kalau pun engga berati si hujan yang lagi galau. Gue keluar
rumah, duduk di bale dengan menikmati sejuknya pagi yang hujan ini, menikmati
hujan dengan kupluk rajut hitam polos yang gue beli waktu di puncak membuat
dingin menjadi terasa nyaman, apalagi ditambah susu coklat hangat dan roti isi
keju, gue bales sms siska dengan kelembutan ...
Iyah sayang, ini udah bangun malah, love
you too
Masih
berdiam menikmati sejuknya pagi ini, gue memasang earphone dan memainkan lagu The
Script – the Man who can’t be moved
'Cause if one day you wake up and find that you're missing
me
And your heart starts to wonder where on this earth I could be
Thinking maybe you'll come back here to the place that we'd meet
And you'll see me waiting for you on the corner of the street
So I'm not moving, I'm not moving’
And your heart starts to wonder where on this earth I could be
Thinking maybe you'll come back here to the place that we'd meet
And you'll see me waiting for you on the corner of the street
So I'm not moving, I'm not moving’
Lagu ini
mengingatkan gue sama seorang cewe berdarah sunda, matanya engga terlalu sipit,
rambut nya panjang, namanya agnes, dia mantan gue waktu gue masih duduk di
kelas 1 SMA, gue deket sama dia gara gara temen sekelas gue anton, dia temenan
sama agnes, dan gue bilang ke anton kalau agnes cantik, jadi anton ngasih tahu
agnes dan beberapa hari kemudian kita kenalan, jalan bareng, nonton bareng,
makan bareng sama mandi bareng (yang ini boongan), setelah 2 bulan PDKT hebat,
gue merasa siap untuk memacari agnes, jawaban agnes engga perlu panjang
panjang, simple, dia Cuma senyum ke gue terus bilang “iyah, aku mau” muka manis
nya yang bikin gue engga pernah lupa, akhirnya gue jadian sama agnes, selama
jadian sama agnes kehidupan dunia gue terasa begitu indah, berangkat sekolah
langsung jemput dia, pulang sekolah main sama dia, semuanya sama dia, saat itu
gue sayang banget sama agnes, tapi kemudian semuanya berubah.
Setelah 1,5
Tahun pacaran, agnes terlihat aneh, sikapnya yang tadi nya manja dan suka
bercanda berubah, agnes jadi suka marah marah, bete, tadinya gue pikir kalau
dia lagi PMS, tapi engga mungkin cewek PMS sampai 1 bulan lamanya, itu bukan
PMS berati, tapi bocor. Setiap gue ajakin jalan dia engga bisa, alesannya capek
karena pulang sekolah, pas weekend gue ajakin jalan alesannya jalan sama
keluarganya, pokonya gue Cuma bisa ketemu di sekolah aja sekarang, gue gatahu
kenapa dia jadi kaya gini sekarang, gue berfikir untuk nanya sama anton masalah
agnes karena dia temennya.
“ton, si
agnes lagi ada masalah?”tanya gue penasaran
“engga
do, kenapa?”
“kok dia
kalau gue ajakin jalan engga bisa mulu yah?”
“sibuk
kali do, masa iyah engga mau sih?”
“seriusan
ton”
Oke
anton engga membantu sama sekali, gue berfikir kalau gue harus cari tahu kenapa
dia bisa begitu, gue selidikin kaya detective gila yang keliaran disekolahan,
gue cari ke kelas dia, gue ikutin dia ke kantin, dan ketika gue lagi berdua
sama dia, gue buka sms nya, dan ternyata ini adalah sebuah kejutan besar buat
gue, Ringgo anak kelas IPA 3 mulai kurang ajar, gue liat beberapa sms nya
ternyata dia nikung gue, gue bilang sama agnes
“ini
siapa nes? Ringgo?!” pake nada marah
“ring ..
ringgo? Oh itu temen aku” dengan muka ketakutan
“alah
jangan bohong deh, smsnya aja kamu bales begini, dia lagi deketin kamu?”
Dia
engga jawab, dia bingung mungkin mau jawab apa, dia Cuma duduk disamping gue
sambil nyedotin es nya,tiba tiba tangannya nyamber hpnya yang lagi gue otak
atik
“udah
deh, gausah ikut campur !”
dia
sewot dan berdiri “aku bosen sama kamu ! kamu aneh sekarang, engga kaya dulu !”
dia melangkah cepat, gue kejar dengan ratapan kalau gue saat itu belum bisa
kehilangan dia “nes ! tunggu, aku mau tahu alesan kamu, kenapa kamu bilang aku
aneh? Perasaan dulu kamu bilang aku baik?”.. “ya itukan dulu do, waktu kamu
masih belum aneh”.. “ya aku tuh aneh kenapa? Harusnya kamu jelasin dong, engga
perlu ngeduain aku juga kali” gue pake nada sedikit sewot,
Mungkin
nada bicara gue yang salah, agnes makin marah sama gue gara gara gaya bahasa
gue itu, “tuh tuh.. aneh kan, siapa yang ngeduain, nih aku jelasin, Ringgo itu
temen SMP aku dulu, dan dia Cuma aku anggap temen, tapi kamu malah ngira aku
selingkuh, ngeduain kamu, harusnya kamu sadar dong do, kamu tuh ngekang aku tahu
akhir akhir ini, aku ga boleh deket sama ini lah, kalau jalan kamu tanya sama
siapa lah, aku ini manusia do, bukan binatang peliharaan !” dia pergi ninggalin
gue...
Kata
kata itu gue engga pernah lupa, betapa begonya gue udah pernah ngelakuin hal
kaya gitu ke agnes, padahal gue ngelakuin itu karena gue sayang banget sama
dia, gue engga mau kehilangan dia, tapi ternyata gue salah, agnes engga suka
digituin dan dia mungkin capek dengan adanya gue yang begitu, ini masih 1,5
tahun jadi pasti bisa gue benerin hubungannya, gue tinggal minta maaf, gue
dateng kerumahnya terus gue minta maaf sampe dia bisa maafin gue. Malemnya gue
dateng ke rumah agnes, gue udah persiapkan semua kata kata yang gue butuhkan
untuk meminta maaf ke dia, sesampainya dirumah agnes gue memanggil dia dari
depan pager, berapa kali gue panggil akhirnya bibinya keluar rumah, mbo darti
“agnesnya
ada mbo?” ..
“neng
agnes lagi keluar mas, barusan aja”..
“sama
siapa mbo kalau boleh tahu?”..
“kurang tahu
deh mas, sama temennya kali, cowok”
Dia
jalan sama cowo?, gue penasaran dan “kemana dia pergi mbo?” ..
“neng agnes Cuma bilang mau main aja sih mas,
kurang tahu mbo”..
“oh
gitu, yaudah makasih mbo”
Gue
duduk diatas motor sambil berfikir, siapa yang jalan sama agnes? Anton? Kalau
sama dia pasti sama temen yang lainnya, perasaan gue engga enak saat ini, gue
kaya kehilangan setengah hati waktu itu, gue ngerasa ada yang mencoba
merebutnya, menggunakan feeling gue, gue berangkat ke salah satu mall di kota
Bogor, gue tahu tempat nongkrong favorit dia, ternyata dugaan gue benar, gue
liat dia jalan di mall itu berdua sama Ringgo, keliatannya mesra, soalnya
mereka bergandengan, sepertinya di hati agnes udah engga ada nama gue lagi, gue
samperin mereka, gue tahu ini salah tapi mudah mudahan dia sadar kalau gue
sayang banget sama dia, gue berjalan sambil mengikuti mereka, tiba tiba ringgo
pergi kedalam salah satu distro tapi agnes di luar, ini kesempatan besar gue,
gue harus ketemu agnes terus minta maaf bilang aja gue lagi galau tiba tiba gue
berfikir kesini kalau mau cari angin, terus gue ketemu dia, oke
“Agnes
..” muka sok bego
“eh
kamu? kok ada disini?”
“aku
galau pas kamu marah tadi siang sama aku, jadi aku kesini cari angin, kamu
ngapain disini? Sendirian?”
“dido,
please banget, mending kamu sekarang pulang yah, kita ngomongin ini besok aja,
please” dengan muka menyembunyikan sesuatu
“dih
emangnya kenapa? Kan aku juga yang mau kesini”
“do
please banget” Maksa “atau kita putus?”
Sejenak
gue kaget, kata kata itu keluar dari mulut dia Cuma demi keamanan kalau dia lagi
jalan sama Ringgo
“Pu,...
pu,.. putus?”
“iyah
putus,” sambil narik tangan gue jauh dari tempat itu “aku udah engga kuat sama
tingkah kamu do, aku udah engga tahan lagi, kamu selalu kekang aku, lebih baik
kita temenan aja do”
Oke,
muka gue berubah, yang tadinya jelek jadi makin jelek lagi, gue gamau
kehilangan dia saat itu, dan gue jawab
“engga
nes, gue engga mau, kita masih bisa memperbaiki ini semua, aku bakal berubah
demi kamu nes, aku janji engga akan ngekang kamu lagi, please nes please” gue
mohon sama dia tapi gue tahu maksud hati dia “maaf banget do, aku engga bisa”
sekali lagi dia ninggalin gue, kali ini gue Cuma bisa pasrah dan satu hal, gue
buru buru pulang ke rumah.
Gue buka
laptop, menuju ke folder foto gue sama agnes, gue liat semua kenangan waktu
itu, foto di photobox bedua dengan gaya yang sama sama alay, foto kita di taman
bogor, mengenang semua kenangan itu sangat indah, air mata gue seakan mau
keluar tapi gue tahan dengan senyuman kecil di bibir gue, gue belum bisa
kehilangan dia, dia masih jadi orang yang gue sayang, gue berfikir kalau gue
harus ngasih tau dia kalau gue masih sayang sama dia, masih cinta, masih mau
pacaran sama dia, masih mau foto di photobox bedua sama dia, masih mau kekantin
bedua sama dia, masih mau ngelakuin semuanya sama dia, akhirnya gue sms agnes,
gue ngomong semuanya
Nes gue sayang banget sama lo, gue engga
mungkin mau putus sama lo, oke untuk kali ini lu bisa bilang kita putus, tapi
gue belum bisa nes, gue masih cinta sama lo, sayang sama lo, please nes, lu
tega banget sama gue !!
Sms
bodoh itu gue kirim dengan perasaan gue yang lebih bodoh dari sms itu, pokonya
hari itu hari terbodoh dalam hidup gue.
Besoknya
gue kesekolah dengan 1 perbedaan, gue engga jemput dia dan perasaan gue sedikit
baikan sekarang, walau gue masih ngerasa agnes masih ada di hati gue
gue
berjalan ke kelas, kelas gue berada di paling belakang gedung sekolah, jadi mau
engga mau gue ngelewatin kelas dia dan Ringgo, sambil menyelam minum air, gue
melihat ke kelas Agnes, tapi dia engga ada di kelas, ketika baru memalingkan
kepala dari kelas agnes, gue melihat mereka di depan kelas Ringgo, tertawa
dengan entah buku apa yang mereka baca, sepertinya buku itu membuat kesan
romantis diantara mereka, melihat dari kejauhan tidak jadi masalah, gue Cuma
bisa senyum sambil sesekali berfikir kenapa cewek secantik agnes tega melakukan
hal itu, entah apa yang ada di dalam diri gue, gue masih sayang sama dia, dan
gue masih menunggu dia, menunggu untuk bisa menjadi miliknya lagi.
Beberapa
minggu kemudian agnes sama ringgo berpacaran, dan perasaan gue tentunya sakit
hati, padahal gue sering sms dia kalau gue masih sayang banget sama dia,
waktu
gue habis dengan sia sia karena menunggu dan meminta maaf ke dia, gue jalanin
hari penuh dengan penderitaan dan rasa sakit hati karena mereka akhirnya
berpacaran, gue engga sanggup untuk menerima kenyataan ini, gue mencoba untuk
merelakan semuanya, oke gue coba buat move on, walau ini sulit tapi gue yakin
gue bisa. Gue berencana untuk menghapus semua kenangan bersama dia, tapi gue
berfikir dua kali, dan akhirnya gue mengupload semua kenangan itu ke dalam
drive google, jadi gue masih bisa melihat semua walau sudah tua nanti, setelah
berhari hari menjalankan move on, akhirnya gue bisa melihat mereka bahagia
tanpa rasa cemburu dan sakit hati, gue tahu bahwa mereka pasti saling
menyayangi dibandingkan waktu kita dulu.
Lagu di
earphone gue sudah berganti dengan lagu Taylor Swift – we’re never getting back
together
And I used to say, "Never say never..."
Uggg... so he calls me up and he's like, "I still love you,"
And I'm like... "I just... I mean this is exhausting, you know, like,
We are never getting back together. Like, ever"
Uggg... so he calls me up and he's like, "I still love you,"
And I'm like... "I just... I mean this is exhausting, you know, like,
We are never getting back together. Like, ever"
Gue tahu
bahwa jika dulu gue balik sama agnes dan gue engga move on dari dia, gue engga
akan ketemu sama Siska sekarang, gue pasti jadi cowok jomlo yang masih
memikirkan cewek yang belum tentu mikirin perasaan kita, gue tahu bahwa tuhan
begitu adil, jika memang waktu itu Agnes sangat baik, lucu, dan suka gila
bareng tapi tuhan memberikan Siska ke gue, orang yang jauh lebih baik dari
Agnes, dan orang yang tentunya setia, dan gue, gue bukan cowok SMA lagi, gue
udah kuliah sekarang, gue bukan tipe cowok yang suka ngekang cewek lagi, gue
udah berubah, gue belajar dari kesalahan lama, bahwa cinta butuh kasih sayang,
bukan butuh paksaan dan rasa cemburu, cemburu memang wajar, tapi jika terlalu
besar, cemburu berakibat fatal, sama seperti bumerang,
ada
pepatah mengatakan, Hanya cinta yang mampu menyatukan 2 sifat manusia yang
berbeda, dan disinilah 2 orang itu berlabuh, Siska dan gue, ngejalanin semua
tanpa ada orang lain yang mendekati.
Tiba
tiba hujan mereda dengan cepat, gue lihat hp, `12 Maret 2015 08.32` ya, masih
jam /9 pagi, gue mau siap siap berangkat jalan jalan sama siska, baru ketika
gue angkat kaki, tiba tiba reminders hp gue menyala dan bertuliskan
“5 tahun berlalu
dari kisah lama yang indah”
Subscribe to:
Comments (Atom)