Dalam sebuah hubungan pasti ada susah ada senang juga, dan ada cerita yang baik juga yang buruk, tapi disini aku bakal cerita hubungan yang bisa dianggap buruk, bahkan sangat buruk. Aku dan Riska sudah berhubungan kurang lebih 2 bulan, belum pacaran masih pada tahap pendekatan, awal pertemuan ku dengan dia berawal dari seorang teman yang mengenalkan ku pada dia, dia single begitu juga aku, jadi kita engga ada hubungan sama orang lain, pada awal bertemu Riska, dia terlihat cantik, mempunyai paras yang cantik, rambut yang panjang dan sedikit bergelombang, dan bisa dibilang dia Short Girl, karena dia lebih pendek dari aku. seiring berjalannya waktu Riska dan aku semakin dekat, hingga pada beberapa minggu saja kita sering jalan berdua, nonton lah, dinner lah, dia suka keluar, dia suka hang out di cafe, mungkin memang sudah menjadi lifestyle nya dia seperti itu, dan aku yang bukan siapa siapa nya tahu bahwa aku tidak boleh melarangnya, tapi selama sebulan ini riska dan aku baik baik aja, tapi ada satu masalah, kenapa setiap kali aku pinjem handphone nya selalu engga boleh, sampai sampai semua aplikasi chatnya di lock pakai aplikasi lock, wah disitulah aku masih penasaran dan bingung juga untuk menyatakan cinta ke dia.
Sebulan berkenalan, teman yang mengenalkanku pada Riska tiba tiba nge Chat aku,
"Eh, gimana sama Riska?? udah jadian belum? "
"Belum nis, soalnya gue masih bingung nih"
"Loh bingung kenapa deh? "
"ya lu tau kan Riska itu cantik, famous, masa dia mau sama gue ? udah gitu yah dia itu selalu lock aplikasi chat nya, dan itu semuanya, mending kalau cuma BBM atau Line, tapi ini semua"
"ya ilah, kalau masalah mau atau engga, ya ngga mungkin lah dia mau jalan, hang out sama lu tiap minggu, nonton sama lu, yang pasti sih kayaknya dari tingkah lakunya dia sekarang, dia tuh suka senyum senyum sendiri kalau lagi ngechat gitu, nah kalau masalah aplikasi di lock gue juga gatau, soalnya temen deketnya aja kaya gue gini ga boleh liat, apalagi lo hahaha "
"oh iyah? lu serius dia suka senyum sendiri gitu?"
"ya serius lah, gue kan kalau duduk dikelas di samping dia, terus gue tanya kan, "lu kenapa sih?" dia jawab "gapapa kok, gue cuma baca chat, nih cowo lucu banget", terus gua tanya "Siapa? si Angga?" eh dia malah kayak sok sokan ngedipin mata gitu"
oiyah Namaku Angga, dan temenku itu Nisa..
"ah masa sih? lu serius, jangan bikin gue geer"
"ya ilah, sumpah, masa mau gue potoin, yaudah pepet aja keburu di ambil orang"
Chat ku sama Nisa berakhir disitu, aku ga balas karena memang dipikiran ku sangat bingung, dan juga seneng, tapi yaudah lah, namanya juga cinta, kadang juga membingungkan. Besoknya aku berencana ngajak Riska buat Dinner bareng, karena dia suka itu, dan rencana buat nembak masih belum sampe dipikiran ku, walaupun kadang aku mau nembak dia, tapi kalau hati belum nyaman ya mau apa lagi, aku coba buat chat dia "Hai Riska".. beberapa menit kemudian dia bales
"Hai ngga"
"Lagi ngapain ris? sibuk engga yah?"
"engga kok ngga, lagi di gabut aja nih di kamar bete gitu, kenapa?"
"oh gitu, ya aku mau ngajak kamu makan besok malem bisa engga?"
"emm, kenapa besok? kenapa engga sekarang?"
"kalau sekarang aku ada acara ris, soalnya besok malem temen ada yang ngajak buat main nih"
"oh temen? cewek yah?"
"bukan kok, temen kuliah ku, anak anak kelas"
"emm aku juga besok ada acara soalnya, mau jalan"
"oh gitu yah, yaudah deh aku ga maksa kok, kalau emang ga bisa yaudah gapapa"
dan setelah itu semua, aku gatau kemana riska pergi, soalnya aku bukan type cowo yang stalk atau suka penasaran gitu, cuma kalau masalah lock aplikasi gitu aku masih penasaran, kadang suka labil sih aku, nah, besoknya aku chat dia pagi pagi pas bangun tidur, seperti biasa say good morning aja gitu, tapi engga ada balasan dari dia, mungkin karena emang dia sibuk malamnya mau pergi, jadi dia siap siap untuk acara keluarga mungkin atau yang lain, aku berpikir positive aja, gaboleh nethink, dan aku tunggu balasannya sampe siang, dan siang pun aku chat lagi dan hasilnya tetap sama, malam pun juga, dan hasilnya fix dia menghilang gitu aja, wah hati ku baru mulai terasa resah, dia kemana ya? dia kemana ya? itu yang ada di perasaan ku sekarang, aku coba chat nisa lagi, karena aku takut dia kenapa kenapa ..
"Nisaa...."
"oi ngga, kenapa?"
"si Riska kemana yah? ko chat gue ga dibales dari pagi"
"wah gatau deh, soalnya gue chat juga ga dibales, mungkin abis quota kali ngga"
"oh iyah, bener juga yah, yaudah deh ty nis"
alasan nisa masuk akal, dia pasti abis quota, jadi aku ke indomart beli pulsa buat dia, ya itung itung amal deh, soalnya lagi kangen mau chat dia gitu, nah pas udah di beliin pulsa, aku pikir dia pasti bales tapi ga ada balasan dari dia, oke aku tidur, mungkin dia lagi sibuk.
3 hari berlalu, dan dia baru bales chat aku,
"hai ngga, maaf baru bales, soalnya 3 hari kemaren lagi mager buka hp nih, oiyah kamu isiin aku pulsa yah? "
"hai ris, oh gitu, yaudah gapapa kok, kirain kamu kemana ngilang gitu aja, aku khawatir tau, iyah ris, aku pikir kamu abis pulsanya"
"haha engga kok ngga, oh iyah ini mau diganti engga pulsanya?"
"gausah ris, gapapa kok, buat kamu aja, lagian cuma 25 ribu doang hehe"
"aduh makasih banget yah ngga, kamu emang baik banget"
ya, dari situ lah kita mulai chat bareng lagi, seperti biasa sampe malem, besoknya aku coba ajak dia buat jalan lagi malming nanti, walaupun masih bingung tentang hilangnya dia kemaren tapi aku kangen berat sama dia, sekalian juga aku punya rencana untuk nembak dia, soalnya waktu itu aku pernah liat dia berdua sama cowo duduk di depan kelas sambil ketawa bareng, tapi aku pikir paling itu hanya teman kelasnya aja, jadi aku ga perlu khawatir tentang itu.
"Ris, malming nanti ada acara?"
"engga ada ngga, kenapa?"
"mau ngajak kamu jalan nih, mau engga?"
"oh boleh boleh hehe, emang mau kemana?"
"haha, liat aja ntar yah, pokonya kamu bisa kan?"
"bisa kok hehe"
rencana berhasil, sebentar lagi riska bakal jadi milikku, dan aku janji buat setia sama dia, yes ...
Sekitar seminggu setelah chat itu aku sengaja buat engga chat dia, karena aku mau kasih surprise ke dia, mau bikin dia kangen sama aku dan nanti pas ketemuan jadi kangen kangen bareng, sabtu pagi aku mandi terus siap siap ke pasar bunga, aku mau nembak dia pake bunga, katanya sih ampuh buat nembak cewe dan berhasil, jadi aku ke pasar bunga dan beli bunga 1 iket, dan sorenya bunganya aku taro tas soalnya aku mau jemput dia ke kosannya, parfum sudah ku semprot ke tujuh titik dimana bau bau tak sedap muncul, jadi aku seperti cowo yang mau kondangan, bedanya aku ga pake batik cuma pake polo hitam polos dengan skinny jeans hitam dan jacket motor, pokonya serba hitam malam ini, tapi bunganya mawar putih, jadi kaya yinyang gitu, nah sekarang waktunya aku berangkat,
sesampainya di depan kamar dia, aku tarik nafas dalam dalam, dan berfikir bahwa nanti pas aku tembak dia pokonya aku harus berlutut sambil ngasih bunga kedia terus bilang "Riska, aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu, kamu mau engga jadi pacar aku? kalau mau kamu cium bungan, tapi kalau engga mau kamu buang bunganya" dan pas diterima aku mau peluk dia, hati ku berdebar kencang, dan "TOK TOK TOK", ku ketuk pintunya, belum ada jawaban, kedua kali "TOK TOK TOK", belum juga ada jawaban, sampai akhirnya yang tadinya aku gamau manggil dia tapi aku jadi manggil dia, "Riskaaa", dan dia keluar, eh bukan dia, tapi kamar yang sebelahnya, kamarnya si Nisa,
"Eh angga, loh ngapain disini?"
"mau jemput nisa, nisa nya ada engga?"
"lah nisa nya kan pergi"
"hah? pergi? sama siapa?"
"sama ridho, lah emang lu ada janji sama nisa?"
aku kaget setengah mati, dia pergi? sama cowo? ridho? siapa ridho? aku bertanya tanya dan hatiku kecewa, sangat kecewa malam itu, sampai aku bengong di depan kamar riska, dia kan ada janji sama aku, malam ini, dan dia bilang bisa buat jalan sama aku, tapi kok malah dia pergi sama cowo, oke aku tanya ke nisa
"Ridho? siapa ridho?"
"temen dia, yang cowok, eh lu emang ada janji sama dia?"
dengan hati gelisah dan kecewa aku jawab aja
"engga ada nis, cuma mau main aja ke sini"
"oke deh, gue kebawah dulu yah, mau makan laper"
aku cuma mengangguk dengan muka kecewa, oke fix, mataku berkaca kaca sambil duduk di depan pintu kamar Riska, aku berfikir, oke aku gatau lagi harus gimana, dan hati ku bilang aku harus melupakannya, tapi bunganya? ku ambil kertas di tas dan kutulis kata kata, dan kuselipkan di dalam bunganya, aku taro di depan kamarnya, aku pulang lagi, dan malam ini aku cuma bisa matiin lampu, dan tidur sangat awal sambil dengerin lagu yang bisa buat aku engga mikirn tentang dia, tentang malam ini, tentang kekecewaan ini.....
Minggu pagi aku bangun, kulihat handphone ku, ada 30 chat dari dia dan beberapa miss call dari Riska, aku gamau buka, karena aku udah terlanjur kecewa, aku matiin sinyal alias Airplane mode, dan aku cuma bisa diem dan gatau hari ini harus gimana, aku buka laptop dan cari kesibukan, seperti nonton film atau apalah yang penting ga mikirin dia, tapi tetep aja kepikiran, dan sedikit sedikit aku merasa ingin meledak, engga kuat dengan semua ini, dan akhirnya aku mengeluarkan air mata, walau kutahan tetap saja tidak bisa, setelah itu kulihat status dia di sosmed, ada nama Ridho, dan mereka BERPACARAN.
siangnya setelah ku mandi dan sedang mengeringkan rambut, tiba tiba "TOK TOK TOK" aku diem dan "Anggaaaa" oke itu suara riska, aku engga mau buka, engga mau ketemu lagi sama dia pokonya, "Angga, aku mau ngomong sama kamu, please bukain dong", aku jawab "maaf ris, lagi gabisa diganggu", "Angga, aku gamau pulang sampe kamu bukain pintu kamar kamu", ngapain coba ngancem ngancem gini, aku buka pintu
"Ngapain disini?! pulang gih"
"ih kok kamu jadi berubah gini sih?"
"siapa coba yang berubah, orang gue biasa aja"
"loh kok jadi galak sih," sambil bermuka sedih, aku tau itu cuma akting
"ayo pulang, gue anter ke kos lo," dan aku kunci motor, melihat mukanya yang sedih begitu membuat ku sebenernya engga bisa nyakitin perasaan dia, tapi aku harus ngelakuin itu buat ngelupain dia
"angga ih aku mau ngomong sama kamu"
"ngmong apaan? emang dari tadi engga ngomong?"
"serius nih, aku lupa kalo kita punya acara, sumpah deh aku lupa, terus waktu itu hari jum'at Ridho ngajak aku jalan malming, ya aku inget inget aku ga punya acara, yaudah aku mau deh, maafin aku ngga"
"udah biasa di lupain kok, udah yu pulang gue anter" dengan hati kecewa sangat kecewa, aku nahan semua rasa sakit hatiku, aku cuma bisa nahan air mata yang mau jatuh, dan aku terus ngajak dia buat pulang, dan akhirnya dia mau aku anter pulang.
sampai di depan kosnya, aku melihat dia masih memakai baju tidurnya, dengan celana tidurnya, dengan rambut yang engga disisir, dia rela dateng ke kos ku dengan penampilan begitu, tapi apa daya aku juga udah bukan siapa siapa nya dia lagi, dia udah jadi milik orang lain, tiba tiba Nisa dateng, dan melihat kami berdua, nisa tahu apa masalahnya, nisa cuma bisa melihatku dengan muka kasihan dan mengantarkan Riska ke kamar.
3 bulan berlalu, aku adalah aktifis di salah satu forum novelis di kampus ku, dan biasanya kita mengadakan kontes cerita mini novel karangan sendiri, dan jika menang akan dibuat sebuah forum public yang diadakan di Auditorium kampus, aku mengikuti kontes ini dan bercerita tentang cinta yang sulit, membuat sebuah mini novel hampir sama dengan novel namun ceritanya tidak perlu sejelas novel, tidak perlu sedetail novel dan tidak butuh banyak karakter, hanya beberapa karakter penting didalamnya, aku menceritakan sediki kejadian dan menulisnya di word. Hari pemilihan pemenang diundi, dewan juri memilih cerita ku untuk dijadikan nomor 4 Forum public di sana, wah rasanya aku senang sekali mendengar bahwa cerita ku akan di dengarkan di forum public, iseng iseng aku curhat juga. Selembaran pamflet juga brosur mulai dibagikan,dan hari itu forum dibuka setelah semua kelas selesai, forum public sangat suka di kunjungi oleh mahasiswa/i yang suka bernovel karena forum pulic ini juga memberikan informasi tentang cerita yang baik, dan giliran ku untuk bercerita di atas stage dimulai.
"oke kita punya cerita keempat nih, dengan judul The Missing Heart karya Angga Purnama"
semua audience bertepuk tangan, dan aku menaiki panggung dengan senyuman, hati ku berdebar debar saat duduk diatas panggung dengan 1 host yang mulai meanyaiku tentang cerita itu
"wah angga, aku udah baca nih cerita kamu, keren banget, kaya cerita nyata gitu, boleh engga jelasin ke audience cerita kamu"
"oh oke, jadi cerita itu memang cerita nyata aku yah" kulihat raut muka host terlihat kaget "jadi si cowo itu memang aku, dan si cewe itu emang beneran ada, jadi yang pasti itu bener bener cerita kisah nyata aku, tepatnya kisah cinta aku"
"oh jadi itu beneran kamu? dan berati cewe itu ngga ngehargain banget dong?"
aku senyum sedikit ke host dan "mungkin semua orang berkata demikian termasuk aku sendiri, tapi aku merasa engga dirugiin kok, karena hidup untuk membantu orang lain itu baik dan engga salah juga"
"ya i know, but kamu udah bantuin dia, contohnya disini" host membuka slide cerita ku di belakang dan mulai membacanya "waktu itu dia pulang dari kampus malam hari, dan aku mulai chat dia, dia bales dan dia bercerita bahwa tugas kampusnya banyak dan dia gabisa ngerjain sendiri, padahal dikumpulin besok, jadi ini cuma sehari, aku ke kos dia dan membantu dia mengerjakan semua tugasnya, tapi ketika hari mulai malam, aku lihat kebelakang dia tidur dengan muka yang letih, namun aku membiarkannya karena aku tahu dia lelah, sekitar pukul 12 malam aku baru selesai mengerjakan tugasnya sampai tuntas, dan aku melihat dia tidur diranjang, aku menutupi badannya pakai selimut dan senyum melihat wajahnya yang cantik tanpa make up, aku membereskan semua bukunya, ku taro di dalam tas dan mengambil handphone yang ia genggam saat tidur, kulihat baterai nya hanya tinggal 20%, jadi aku charge dan baru kumatikan lampunya dan kunyalakan lampu tidur nya, aku mengucapkan 'selamat tidur cantik', aku tahu pasti dia engga dengar, dan aku keluar dan mengunci pintunya dari luar dan melemparkan kuncinya kedalam kamarnya lagi",
audience menggeleng kan kepala mereka dan aku melihat host, host bertanya
"oke bener kamu baik banget disitu ngga, tapi apa bisa kamu maafin dia? padahal kamu tuh baik banget sampe bikinin tugasnya dia selesai dan kamu malah di kecewain gitu?"
"aku cuma bisa berbuat baik sama orang, balasan kan tuhan yang balas, jadi kalo emang aku dapatnya kurang baik kaya sekarang ya berati aku kurang baik juga sama orang lain"
host memasang raut muka yang bingung, seakan akan jawaban ku engga logic, dan dia bertanya lagi
"oke 1 thing ngga, aku mau tau sekarang kalo misalkan dia ada disini kamu mau ngomong apa? dan apa kamu udah maafin dia? "
aku melihat sekitar audience, kelihatannya aman, kupikir dia engga ada di acara ini, ya lagi pula pasti dia lagi sama pacarnya ridho
"emm, aku cuma mau bilang, bahagia aja sama dia, jangan kecewain orang yang beneran sayang sama kamu, karena membuat orang kecewa itu sulit untuk memaafkan dan kamu beruntung hanya mengecewakan aku, aku orangnya mudah untuk memaafkan orang lain, karena sejujurnya aku bukan tipe orang pedendam kok, aku udah maafin kamu sejak lama kok, lagi pula buat apa dipungkiri lagi yah kan?"
host hanya senyum dan menganggukan kepala saja, dan berdiri sambil bertepuk tangan, audience pun ikut berdiri dan aku juga berdiri sampai acara cerita ku berakhir. Acara forum public kali ini selesai, banyak audience yang meminta foto dengan pencerita nya, termasuk aku, dan sehabis foto aku melihat keluar auditorium, dan aku melihat Riska dan Nisa di sana, aku menghampirinya, kulihat wajah Riska sedih dan matanya berkaca kaca, aku tanya
"eh Riska, loh kamu kenapa ris?"
"Maafin semua nya ngga, please maafin, aku tuh engga bermaksud buat nyakitin hati kamu waktu itu, demi tuhan deh" sambil sesekali menarik nafas dengan cepat, dan nisa hanya berusaha menenagkan Riska
"Aku udah maafin semuanya kok ris, beneran, bahkan aku udah lupain juga kok"
"tapi dengan forum ini kamu itu engga lupain kejadian itu, please ngga, aku tahu kamu masih marah sama aku"
"oke ayo duduk, kita bicara sambil duduk aja, biar enak"
aku dan riska duduk di depan auditorium, dan nisa pulang, aku bilang nisa untuk pulang duluan, biar nanti riska aku yang antar pulang.
"gini ris, aku emang kecewa sama kamu, kamu tahu kan kenapa aku kecewa? " dia menganggukan kepala "siapa sih orang yang mau dimainin perasaannya kaya gitu ris? coba kamu bayangin, aku udah relain waktu aku demi kamu, aku relain tenaga aku demi kamu, kamu inget waktu aku anter kamu ke mall malem malem karena kamu mau beli baju yang baru keluar itu? aku anter ris, kamu inget pas ujan ujan hp kamu ketinggalan di kamar aku, dan aku anter sambil ujan ujanan, kamu inget? dan kamu inget pas"
Riska memotong
"aku inget semua nya ngga, aku tahu, aku salah, tapi please maafin aku, apa kita mulai semuanya dari 0 lagi ?"
aku kaget, kok bisa bisanya dia ngomong gitu, padahal yang aku tahu dia udah jadian sama ridho
"maksud kamu? kita PDKT lagi terus jadian gitu? kamu mau ngeduain Ridho? "
"angga, aku ini udah putus sama ridho"
"putus? kenapa?"
"dia selingkuhin aku" sambil meneteskan air mati
"serius? kok bisa?"
"ya dia tuh cuma mau mainin aku doang, aku kapok ngga mainin perasaan orang, aku juga sakit hati digituin, tapi aku sekarang merasa bersalah sama kamu ngga"
"aku gabisa ris, aku udah cukup digituin, aku ga mau nyoba lagi, aku mau udahan main pacar pacaran kaya gini, aku mau langsung serius"
"ya aku juga mau serius kok ngga, please jangan giniin aku dong"
"ris, kamu tahu? pertama kali aku lihat kamu sama ridho?"
dia menggelengkan kepala
"jadi waktu itu aku lagi jalan ke mau kekelas, dan lihat kamu sama ridho di depan kelas kamu lagi ketawa tawa bareng, kelas kamu di lantai 1 waktu itu, aku pikir kalian cuma temen, tau engga ? aku tuh berfikir baik tentang itu karena aku bukan siapa siapa nya kamu waktu itu, pas aku naik di escalator lantai 4 aku lihat kamu sama dia pegangan tangan, dan ridho sambil ngelus rambut kamu, disitu aku berfikir kamu udah punya gebetan lain selain aku, aku emang gatau ridho siapa, tapi aku cari tau, aku search profilenya di sosmed, dia anak Band, dia famous, sama kaya kamu, aku? aku bisa apa ? yang cuma cowo dengan hobby nya yang suka nulis doang bisa pacaran sama cewe famous kaya kamu, dan akhirnya aku tanya nisa, nisa bilang kamu suka senyum sendiri kal lagi chatan, dia bilang itu dari aku, awalnya ia aku berfikir begitu, tapi kelamaan aku mulai tahu siapa yang kamu chat, dan kemana kamu 3 hari ngilang tanpa kabar? bahkan nisa temen deket kamu gatau? aku tahu ris, kamu jalan ke puncak sama ridho, kamu ngga bisa dinner sama aku karena kamu punya planning, aku tahu itu dari sosmed Ridho, aku lihat potonya sama kamu di puncak, dan aku cuma bisa sabar ris, dan kemudia aku ajak kamu malmingan, karena aku mau nembak kamu, aku engga mau ridho yang duluan nembak kamu, dan seminggu aku engga ngchat, karena aku mau ngasih surprise ke kamu, aku mau bikin kamu kangen sama aku, tapi apa? Ridho itu priotitas utama kamu, dan aku? aku secondary , dibutuhin pas kamu butuh orang yang gampang di begoin, karena aku cowo tolol yang bisa kamu bohongin kapan pun, kamu suruh ini kamu suruh itu aku nurut, aku tuh udah kaya anjing nya kamu" aku ketawa lucu "ya kan? bener kan aku?"
dia hanya bisa menggelengkan kepala sambil menutupi mulutnya dan mengeluarkan air mata
"maafin semua ngga, please maafin akuuuu" sambil terpatah patah "aku tahu aku salah sama kamu dan sekarang aku yang menyesal kehilangan kamu, aku sayang sama kamu ngga, aku cinta sama kamu, bahkan bungan yang kamu kasih ke aku waktu itu masih aku simpen di kosan aku, setiap hari aku ganti airnya, karena aku tahu, bunga itu kamu beli dengan tulus untuk aku bahkan surat kamu aku masih simpen, nih kalo kamu engga percaya aku bawa kok" mengeluarkan kertasnya dan membacakannya kepada aku "Riska, aku tahu ketika kamu baca surat ini kamu udah milik orang lain, aku tahu bunga dan surat ini udah engga ada artinya lagi, tapi cinta aku ini tulus, tulus seputih mawar ini, semoga kamu bahagia sama dia, sampai kapanpun aku Cinta dan Sayang sama kamu"
aku hanya senyum sedikit dan menggelengkan kepala
"oke, itu surat udah lama, dan surat itu engga ada harganya lagi, hati aku udah gabisa nerima kamu lagi ris, simpan saja bunga sama suratnya, ayo udah malem aku anter kamu pulang"
dan malam ini aku mengantarkan riska pulang, dijalan menuju kosannya, riska menggandeng tanganku seolah dia ga mau kehilangan ku, hati ku perlahan mulai mencintainya lagi, tapi pikiran ku masih tetap tidak mau untuk memilikinya, aku resah dengan keadaan ini, semakin aku pergi semakin dia menghampiri ku, disitu aku coba untuk berdoa memohon petunjuk dan mendamaikan hati dan pikiran ku, sambil jalan aku menenangkan pikiran lagi dan sampai di depan kosannya
"malam ini malam panjang buat aku, ketemu kamu itu kaya balik lagi ke masa lalu aku yang tolol" aku sambil ketawa kecil, tiba tiba dia genggam tangan ku lagi
"terus menurut kamu gimana? kita bisa mulai lagi?"
dia masih membahas itu dan dengan tarikan nafas yang panjang aku bilang
"Simpan saja bunga dan surat itu, simpan saja kenangan aku sama kamu, memori dari nisa ngenalin kamu ke aku sampai escalator ke 4 itu disimpen aja, buat pelajaran kita, dan satu lagi, kalau kamu serius sama aku, tunggu aku aja, aku ga bakal pacarin kamu atau pacaran sama orang lain, aku mau aku sukses dulu baru nanti aku bakal lamar kamu dan nikahin kamu selagi aku berjuang, aku mau kamu benerin diri dulu, aku mau kita nikah bukan pacaran" aku senyum kedia sambil ngelus rambutnya dia, dan dia bilang
"aku janji, aku bakal benerin diri aku dan nunggu kamu dateng ke rumah aku terus ngelamar aku, dan aku janji, aku engga akan pacaran juga sampe kamu lamar aku nanti, aku mau jadi istri kamu, aku mau kamu yang terakhir, karena cuma kamu aku bisa bahagia"
melihat wajahnya aku mulai tahu bahwa cinta yang tulus akan datang disaat kekecewaan menghampiri keduanya, aku tahu dia bakal nepatin janji, dan aku tahu cinta aku benar benar tulus sama dia, bukan lagi dari fisik dia, tapi semua sifat jelek dia aku terima dengan tulus, karena dia pernah ngelakuin sifat jelek itu jadi aku tahu sifat jeleknya dan aku belajar 1 hal dari dia, walau orang lain membohongi kita, atau berbuat jahat sama kita, sabar lah yang mampu menghilangkannya, karena tuhan tahu siapa yang baik dan siapa yang buruk, dan tuhan tahu bahwa doa cinta yang tulus akan dikabulkan.
Sekian :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment