Kisah Kasih Seventeen
Cinta itu bisa bersemi kapan, dimana dan dengan siapa, dan setiap orang pasti pernah mengalami jatuh cinta, begitu juga dengan cerita gua yang ini. Aldi, cowok 17 tahun yang belum pernah menemukan cinta yang begitu tulus, tapi dia tetap berusaha untuk menemukan cinta nya, aldi emang engga begitu ganteng, menurut teman teman perempuannya justru aldi sering di ejek kalau dia tuh jelek, ya aldi jelek, tapi aldi punya sifat yang engga semua orang tahu sifat aslinya. aldi duduk dibawah pohon dengan bersender pada pohon sambil membawa kertas dan alat tulis, aldi tidak jago gambar, aldi juga bukan seorang puitis, aldi hanya seorang cowo dengan perilaku yang mungkin menurut mereka aldi asik, bersender pada pohon yang rindang dengan kedua kaki di luruskan kedepan, aldi menatap kearah danau di depannya, sambil melihat dua ekor angsa yang sedang berenang, berfikir tentang kisah kasih dari kedua angsa tersebut, sambil merengutkan dahi dan tersenyum bingung, aldi melihat kearah angsa yang sedang berenang mesra, dan tiba tiba si angsa itu justru semakin lama bukan semakin mesra, justru kedua angsa itu berantem, aldi memasang wajah bingung dan heran, kenapa angsa itu justru malah berantem, padahal tadi baru aja mesra mesraan, apa yang angsa itu bicarakan, kenapa angsa itu bisa berantem dan keduanya menjauh, aldi berfikir, mungkin angsa itu adalah angsa remaja, remaja dengan 1001 alasan yang tidak logic untuk dipikirkan, mungkin begitulah cinta, mudah datang namun mudah pergi, apa benar bahwa cinta mudah pergi begitu saja, pertanyaan di dalam pikiran aldi itu mulai mengganggu nya, agak bingung untuk dipikirkan. hari mulai sore, aldi bangun dari persinggahannya dengan pikiran masih dalam pertanyaan itu, aldi berjalan dengan langkah sedikit sambil melihat sekitar, tiba tiba aldi melihat kedua angsa itu berjalan di depannya dengan mesra, ternyata aldi tahu, bahwa cinta mudah datang dan cinta itu sulit untuk pergi, kemudian dia duduk di bangku taman sambil menulis kata, bahwa "Kisah cinta yang selama ini hadir hanya sebagai kenangan, dan kisah cinta itu dapat terulang kembali dengan permintaan maaf"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment